Garnier terbukti bersalah, kemudian dibakar pada tahun 1873.
Yang kedua ada Manuel Blanco Romasanta dari Spanyol.
Lahir di Spanyol pada abad ke-18, Rosamanta memiliki latar belakang kehidupan yang sangat aneh : ia dibesarkan layaknya seorang gadis oleh orangtuanya hingga usia 6 tahun.
Inilah yang kemudian diyakini sebagai penyebab perilaku aneh dan masalah dengan kesehatan mental pada dirinya.
Hidupnya semakin memburuk setelah kematian istrinya, memaksa Rosamanta untuk hidup berjuang demi membayar hutang.
Tak kuat menahan beban, Rosamanta kabur ke Portugal untuk memulai hidup baru menjadi pemandu jalan di pegunungan dengan jalur yang berbahaya.
Kasus dimulai saat beberapa wanita dan anak-anak yang dipandunya tiba-tiba hilang secara misterius.
Baca: Pesawat Kenegaraan Korea Utara yang Jarang Diketahui, Begini Jika Dibandingkan dengan Air Force One
Baca: Kerusuhan di Mako Brimob Tewaskan 5 Anggota Densus 88 dan Seorang Narapidana
Semuanya segera terungkap dan Rosamanta mengakui telah membunuh lima orang, menjual barang-barang bawaan mereka, dan yang lebih ngerinya menjual sabun yang ia hasilkan dari lemak-lemak manusia hasil bunuhannya.
Selama persidangan Rosamanta mengaku menderita lycanthropy, yakin bahwa ia telah melakukan pembunuhan dalam wujud seekor serigala.
Rosamanta dihukum semuru hidup dan tercatat sebagai pembunuh berantai pertama di Spanyol.
Lalu ada juga Peter Stube.
Lahir dari komunitas petani di Rheineland, Jerman, pada abad ke-15, tidak ada yang menduga kalau Peter Stube kemudian akan terkenal sebagai 'Werewolf of Bedburga'.
Dari 1564-1589 Stube mengklaim telah membunuh 18 korban yang terdiri dari wanita dan anak-anak.
Yang lebih mengerikan, Stube memutilasi mereka dengan menggunakan tangan dan giginya sendiri.
Dalam beberapa kasus bahkan Stube mengaku ia melakukan hal yang sama pada hewan ternak.