Kunci tetap berada di kelas akselerasi adalah rajin dan fokus belajar, tidak mudah menyerah, serta harus pandai membagi waktu.
"Kalau waktunya belajar ya fokus belajar, kalau hari libur ya santai, main. Yang terpenting lagi adalah restu dan dukungan dari orangtua," ujar Nur Wijaya.
Anak tunggal pasangan Sapta Kusuma Brata dan Uswatun Hasanah yang sama-sama berprofesi sebagai guru ini mengaku tidak menyangka menjadi mahasiswa termuda UGM.
Ia baru mengetahui hal itu saat namanya disebutkan di upacara penerimaan mahasiswa baru UGM 2018 di lapangan Graha Sabha Pramana (GSP).
(Yohanes Endra)
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : 'Resep' Nur Wijaya Kusuma Jadi Mahasiswa Termuda UGM, Baru 15 Tahun