SERAMBINEWS.COM, LONDON - Pemimpin Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn menyebutkan undang-undang negara-bangsa Israel mendiskriminasikan minoritas Palestina di negara itu.
Corbyn membuat pernyataan tersebut di Twitter, Senin (13/8/2018), sebagai balasan atas sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang bergabung dengan kelompok yang mengkritik Corbyn.
Kelompok ini menuduh Corbyn berpartisipasi dalam upacara peletakan karangan bunga di Tunisia empat tahun lalu untuk menghormati para pelaku pembantaian Olimpiade Munich 1972.
“Undang-undang negara-bangsa yang disponsori oleh pemerintah @Netanyahu, mendiskriminasi minoritas Palestina. Saya berdiri dengan puluhan ribu warga Arab dan Yahudi Israel berdemonstrasi untuk hak yang sama pada akhir pekan di Tel Aviv,” kicau Corbyn.
Tabloid Inggris, Daily Mail mempublikasikan foto Corbyn pada upacara yang memegang karangan bunga, sambil berdiri di dekat kuburan anggota kelompok Black September.
Acara ini berlangsung pada tahun 2014 di Tunisia, sebelum ia terpilih sebagai pemimpin Partai Buruh.
(Baca: Militer Tunisia Bunuh Pemimpin Teror Paling Berbahaya)
(Baca: Dua Tahun Revolusi Tunisia)
Kelompok Black September diyakini berada di balik serangan teroris mematikan yang menargetkan atlet Israel selama Olimpiade 1972 di Jerman, dengan korban tewas sebanyak 11 orang.
"Peletakan karangan bunga oleh Jeremy Corbyn di makam para teroris yang melakukan pembantaian Munich dan perbandingannya dengan Israel terhadap Nazi, layak mendapat kecaman tegas dari semua orang," kata Netanyahu di Twitter.
Namun, Corbyn mengatakan kepada pers Inggris bahwa meskipun dia hadir di upacara, dia tidak terlibat.
The Daily Mail mengutip sumber yang dekat dengan Corbyn mengatakan, ia berada di sebuah layanan untuk memperingati 47 orang Palestina yang tewas dalam serangan udara Israel pada 1985 di sebuah pangkalan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Tunisia.
Monumen untuk korban serangan udara itu, hanya berjarak beberapa meter dari plakat yang terletak di samping kuburan anggota Black September.
Serangan udara Israel menewaskan 47 orang dan melukai 65 lainnya pada 1 Oktober 1985, menurut sumber resmi di Tunisia.
(Baca: Presiden Palestina Mahmud Abbas Mengaku Tahu Pembunuh Yasser Arafat)
(Baca: Yasser Arafat Diracun Polonium)
Corbyn mengatakan "karangan bunga diletakkan di kuburan mereka yang meninggal" dalam serangan udara dan "di kuburan orang lain yang tewas di Paris pada tahun 1992", mengacu pada anggota PLO yang dibunuh oleh agen Mossad.
“Saya ada di sana karena saya ingin melihat peringatan yang cocok untuk semua orang yang telah meninggal di setiap insiden teroris di mana-mana.”