Fadli Zon : Jalan Hancur dan Berlumpur Menuju Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia di Aceh Utara

Penulis: Faisal Zamzami
Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan menuju ke makam Cut Meutia rusak berat

Pada November 2017,  Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono harus mengarungi hutan, sungai, dan jalan berlumpur untuk bisa berziarah ke makam Pahlawan Nasional Cut Meutia.

Demi cintanya kepada sosok pahlawan, Kolonel Agus tak peduli harus menyibak hutan belantara, menyeberang sungai, dan jalan berlumpur.

Dengan menumpang trail, Kolonel Agus menerobos semak belukar, menyusuri jalan terjal dan berlumpur sejauh 30 kilometer.

Danrem 011 Lilawangsa menerobos hutan menuju Makam Cut Meutia, menumpang trail milik penjaga makam. (Penrem 011/Lilawangsa) 

Setelah beberapa jam menjelajahi rimba raya, ia akhirnya sampai ke tujuan. Makam Tjoet Nyak Meutia (Cut Meutia), orang yang dicintainya karena telah berjasa pada negeri ini.

Makam Pahlawan Nasional dari Aceh, Cut Meutia, berada di hutan lindung kawasan Ujung Krueng Keureutoe, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara.

Kolonel Agus menziarahi makam Cut Meutia bersama Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Fadjar WB, dan Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Surianata (Untung Sangaji), Kamis (2/11/2017).

Beristirahat sejenak di tengah hutan belantara (Penrem 011/Lilawangsa) 

Ziarah itu dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional pada 10 November 2017.

“Cut Meutia salah satu Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh. Kami berdoa di makam ini untuk mengenang jasa-jasanya yang telah memperjuangkan kemerdekaan bagi rakyat Indonesia,” kata Danrem.

Danrem Lilawangsa itu berharap seluruh prajuritnya untuk selalu ingat pada jasa para pahlawan.

Karena mereka telah berkorban harta dan jiwanya melawan penjajah, demi membela dan memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Danrem Lilawangsa, Dandim dan Kapolres Aceh Utara, berencana mengajak Pemerintah Aceh Utara dan instansi lainnya untuk merawat makam sekaligus memperbaiki akses jalan agar mudah dikunjungi warga.

Di Kompleks Makam Cut Meutia, di hutan belantara Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara. (Penrem 011/Lilawangsa) 

Di Kompleks Makam Cut Meutia, di hutan belantara Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara. (Penrem 011/Lilawangsa)

Baca: Ribuan E-KTP Tercecer di Area Sawah Pondok Kopi, Polisi Periksa Warga hingga Staf Dukcapil

Sosok Tjoet Nyak Meutia

Tjoet Nyak Meutia atau lebih dikenal Cut Meutia adalah Pahawan nasional dari Aceh yang lahir pada tahun 1870
di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara.

Cut Meutia Meninggal dunia pada tanggal 24 Oktober 1910 saat berusia sekitar 39–40 tahun.

Halaman
123

Berita Terkini