Fadli Zon : Jalan Hancur dan Berlumpur Menuju Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia di Aceh Utara

Penulis: Faisal Zamzami
Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan menuju ke makam Cut Meutia rusak berat

Dikutip Serambinews.com dari wikipedia, Cut Meutia menjadi pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964.

Awalnya Cut Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong.

Namun pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe.

Sebelum meninggal, Teuku Tjik Tunong berpesan kepada sahabatnya Pang Nagroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku Raja Sabi.

Cut Meutia kemudian menikah dengan Pang Nagroe sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya di bawah pimpinan Teuku Muda Gantoe.

Pada suatu pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan.

Pang Nagroe sendiri terus melakukan perlawanan hingga akhirnya meninggal dunia pada tanggal 26 September 1910.

Cut Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya.

Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara.

Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Cut Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng.

Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.

Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikannya dalam pecahan uang kertas rupiah baru Republik Indonesia, pecahan Rp1.000.(*)

Baca: Foto Bareng Wartawan, Jokowi Sebut Kedekatannya dengan Media, Rocky Gerung: Jurnalis Bukan Boneka

Baca: Nikah Lagi Usai Gagal Berumah Tangga 2 Kali, Daus Mini Sebut Istri Barunya Sederhana dan Tak Matre

Baca: Hasil Lengkap Drawing BWF World Tour Finals 2018 - Marcus/Kevin Satu Grup dengan Dua Wakil China

Berita Terkini