SERAMBINEWS.COM - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyebut dalam layanan cuci darah di RSCM, satu selang digunakan oleh 40 orang.
Hal tersebut dikatakan Prabowo saat berpidato dalam Ceramah Kebangsaan Akhir Tahun di Hambalang, Bogor, yang diunggah pada laman Facebook miliknya, Minggu (30/12/2018).
"Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci ginjal yang seharusnya alat itu punya saluran-saluran dari plastik dari karet dan dari alat-alat tertentu yang hanya boleh dipakai satu orang satu kali," ungkap Prabowo Subianto.
Menurut dia, seharusnya alat-alat tersebut dipakai sekali dan hanya untuk satu pasien, tidak bisa dipakai berulang.
Namun, berdasar laporan yang diterima Prabowo Subianto, alat-alat yang sama dipakai untuk 40 pasien.
Baca: Disperindagkop Lhokseumawe Segel 59 Toko di Pasar Buah, Ini Penyebabnya
Baca: Berbekal Buku Hadiah Kakeknya, Remaja 17 Tahun Ini Ciptakan Reaktor Nuklir di Belakang Rumahnya
"Saya dengar ada yang melaporkan, di RSCM hari ini dipakai untuk 40 orang."
"Jadi orang yang sakit ginjal dia harus hidup dari pencucian darah."
"Tapi kalau dia ke RSCM alatnya dipakai 40 orang dia dapatnya bisa macam-macam," sambung Prabowo Subianto.
Pernyataannya itu langsung disambut ekspresi terkejut dari sejumlah peserta yang hadir dalam ceramah tersebut.
Selain itu, banyak masyarakat serta warganet yang bereaksi atas ucapan Prabowo tersebut.
Termasuk dari Gerindra yang meluruskan ucapan Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina-nya tersebut hingga bantahan dari pihak RSCM.
Berikut Tribunnews.com rangkum beberapa pernyataan dari Gerindra hingga RSCM terkait ucapan Prabowo tersebut.
Baca: Saat Ada Kabar Surat Suara Sudah Tercoblos, KPU dan Bawaslu Sempat Panik, Ini Kronologi & Temuannya
Baca: BREAKING NEWS - 18 Jam Hilang, Pencari Kerang Ditemukan Meninggal Mengapung di Krueng Teunom
1. Bantahan dari RSCM
Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti membantah pernyataan Prabowo yang menyebut, satu selang alat pencuci ginjal dipakai 40 orang.
"RSCM selama ini dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat termasuk pelayanan cuci darah itu menganut azas untuk patient safety," ungkap Lies, Rabu (2/1/2019).