Opini

Quo Vadis Dana Abadi Pendidikan Aceh?

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setiap tahun dialokasikan dana yang cukup besar untuk beasiswa, sehingga dapat membantu sekitar 500 orang mahasiswanya dalam berbagai bidang studi. Beasiswa yang dikembangkannya mencakup tiga kategori, yaitu untuk mereka yang memiliki kapasitas akademis, yang memiliki kapasitas di bidang olahraga, dan yang memiliki keterbatasan finansial atau miskin (Kompas, 27/9/2018).

Kalau dana abadi perguruan tinggi swasta, terutama diperoleh dari masyarakat, maka dana abadi perguruan tinggi negeri atau pemerintah terutama bersumber dari APBN dan APBD. Demikian juga halnya untuk Dana Abadi Pendidikan Aceh, terutama bersumber dari dana APBA, yaitu dari Dana Otsus yang sekarang ini memang cukup besar, tetapi keadaan demikian hanya tinggal beberapa tahun lagi. Jadi kalau Dana Otsus berakhir, dan kalau sekarang ini program Dana Abadi Pendidikan Aceh itu belum ada atau tidak jelas bagaimana nasibnya, maka tentu tidak dapat diharapkan beasiswa untuk anak Aceh dan untuk peningkatan mutu pendidikan Aceh di waktu yang akan datang akan lebih baik dari sekarang. Logikanya demikian.

Oleh karena itu, perhatian dan komitmen Pemerintah Aceh sangat diharapkan untuk menjawab pertanyaan “quo vadis” mengenai Dana Abadi Pendidikan Aceh tersebut. Masa kerja lima orang Gubernur Aceh sudah berlalu untuk memberi komitmennya. Tinggal lagi harapan pada Bapak Ir Nova Iriansyah, yang sekarang sebagai Wakil Gubernur dan sekaligus sebagai Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, untuk memberikan perhatian dan komitmennya mengenai hal itu. Semoga!

* Prof. Darwis A. Soelaiman, M.A., Ph.D., Ketua Majelis Pendidikan Aceh (MPA) periode 2003-2008, Guru Besar Emeritus dalam Ilmu Pendidikan pada Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh.

Berita Terkini