Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kepala Dinas Perkebunan, Perikanan, Peternakan dan Pertanian (Kadistambunnakkan) Kota Subulussalam, Suheri angkat bicara mengenai tidak berfungsinya lagi Balai Benih Ikan (BBI) yang berlokasi di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat.
"Itu karena dananya dihapus, sayangkali memang," kata Kadistambunnakkan Suheri kepada Serambinews.com Selasa (26/3/2019)
Padahal menurut Suheri, tahun ini provinsi telah mengalokasikan dana pengadaan benih ikan untuk kebutuhan BBI Subulussalam di Singgersing.
Namun, BBI ini tidam bisa difungsikan lantaran jangankan anggaran operasional, honorer karyawannya saja dilapotkan nihil.
Suheri mengakui, 2018 lalu ada dialokasikan anggaran namun hanya buat operasional yakni honor karelyawan. Honor tersebut hanya bertahan setengah tahunan.
Kini, lanjut Suheri di APBK 2019 pihaknya krmbali mengajukan biaya operasional BBI tapi lagi-lagi dihapus.
"Untuk 2019 pada saat sidang anggaran ada diberikan honor satu tahun, tapi pada saat DPA dicetak dana tersebt nol," ungkap Suheri.
Seperti diberitakan, kondisi BBI Subulussalam di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat kini memprihatinkan lantaran sudah tak bergungsi.
Baca: Balai Benih Ikan Subulussalam tak Lagi Berfungsi, Miliaran Rupiah Anggaran Terkuras Sia-sia
Baca: Bus Sekolah tak Lagi Beroperasi, Puluhan Pelajar di Subulussalam Sering Terlambat Masuk Kelas
Baca: Kadisdikbud dan Dua ASN di Subulussalam Terbukti Terlibat Politik Praktis
Potret terkini fasilitas yang menelan dana miliaran bahkan diduga mencapai belasan miliar itu pun kini mulai menyemak.
Di beberapa kolam yang terletak dalam bangunan mengering. Dipastikan, jika semua kolam tak lagi memiliki benih ikan.
Sementara sejumlah rumah dinas yang dibangun bagi pegawai dan karyawa terkunci rapat tanpa penghuni.
Sejumlah warga menyampaikan jika BBI yang berada sebalah kanan tanjakan Singgersing arah Tapaktuan ini kabarnya sudah tak beroperasi maksimal sejak akhir 2017 lalu.
Padahal diperkirakan sudah belasan miliar uang negara terkuras untuk proyek BBI yang kini terancam jadi semak belukar. (*)