Siapkan 400 Ribu Amplop Berisi Uang untuk Serangan Fajar, Bowo Sidik Ngaku Diperintah Nusron Wahid

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nusron Wahid dan Bowo Sidik Pangarso

Nilainya diperkirakan mencapai Rp 8 miliar Uang itu diduga akan digunakan Bowo untuk diberikan kepada warga demi kepentingannya sebagai caleg DPR.

Senada dengan pernyataan Saut, Bowo yang sehabis diperiksa KPK pada hari ini, Selasa (9/4) juga mengatakan bahwa Nusron memintanya menyiapkan amplop serangan fajar.

"Nusron meminta saya untuk menyiapkan 400 ribu amplop, untuk menyiapkan itu," ucap Bowo singkat.

Untuk diketahui, Partai Golkar telah memberhentikan Bowo dari kepengurusan DPP Partai Golkar.

Di DPP, Bowo sebelumnya duduk sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I.

"Golkar telah mengambil langkah-langkah organisasi yang tegas sesuai dengan AD/ART untuk memberhentikan saudara Bowo Sidik Pangerso sebagai Pengurus DPP Partai Golkar sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I dan jabatan lainnya yang terkait Partai Golkar," kata Sekretaris Jendral Partai Golkar Lodewijk F Paulus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (28/3).

Lodewijk menyatakan posisi yang ditinggalkan Bowo, yakni Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I, akan diisi oleh Nusron Wahid.

"Kita tahu di dapil yang bersangkutan ada Ketua pemenangan Pemilu Jawa-Kalimantan Pak Nusron Wahid. Tadi malam Pak Nusron dipanggil Pak Ketum dan diberi arahan, artinya untuk sementara jabatan Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Jateng I akan diambil alih oleh Pak Nusron," katanya.

Bowo bersama Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), Asty Winasti dan pejabat PT Inersia, Indung ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait kerjasama pengangkutan pupuk milik PT Pupuk Indonesia Logistik dengan PT HTK.

Bowo dan Idung sebagai penerima sedangkan Asty pemberi suap.

Bowo diduga meminta fee dari PT HTK atas biaya angkut. Total fee yang diterima Bowo USD 2 per metrik ton. Diduga telah terjadi enam kali menerima fee di sejumlah tempat seperti rumah sakit, hotel dan kantor PT HTK sejumlah Rp 221 juta dan USD 85.130.(*)

Baca: Tanggapi Soal Demo Penolakan Tambang, Plt Gubernur Janji Akan Akomodir Aspirasi Rakyat

Baca: Dipecat Partai Golkar, Ini Alasan Ketua Golkar Wonosobo Bersama Sejumlah Kader Dukung Prabowo-Sandi

Baca: Suplai Air PDAM Macet, Warga Kota Juang Bireuen Harus Angkut Air dari Meunasah Kota

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bowo Sidik Pangarso Mengaku Diperintah Nusron Wahid Siapkan Amplop Uang untuk Pemilu" dan Tribunnews.com dengan judul; Pengacara Bowo Sebut Kliennya Dapat 'Perintah' dari Nusron Terkait Amplop Serangan Fajar

Berita Terkini