Kedatangan Jenazah Muhammad Ikram di Rumah Keluarga, Disambut Shalawat dan Isak Tangis

Penulis: Misran Asri
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pemakaman jenazah almarhum Muhammad Ikram oleh warga Jeumpet Ajuen. Almarhum Muhammad Ikram dikebumikan di samping Masjid Babussuluh, Jeumpet Ajuen, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Rabu (24/4/2019) petang.

Jenazah pun dibawa ke halaman rumah, sambari keluarga mengungkapkan permohonan maaf bila semasa hidup almarhum ada kekhilafan dalam bergaul, baik disengaja atau pun tidak, serta mohon didoakan supaya diberikan kedudukan layak di sisi Allah SWT.

Lalu ucapan terima kasih keluarga kepada semua pihak yang telah membantu mulai proses pemulangan hingga memberi dukungan secara materil, sehingga jenazah almarhum dapat diterbangkan lebih cepat ke Aceh.

Setelah menyampaikan sepatah dua patah kata itu, jenazah almarhum langsung dinaikkan kembali ke mobil ambulans Pemerintah Aceh. Lalu dibawa ke Masjid Babussuluh, Jeumpet Ajuen, untuk dishalatkan yang diikuti ratusan jamaah. Selanjutnya, sekitar pukul 17.05 WIB, jasad almarhum dikebumikan tak jauh dari masjid yang merupakan tanah milik keluarga.

Seperti diberitakan Muhammad Ikram Zamzami, mahasiswa asal Aceh yang sempat kritis dan dirawat intensif di Rumah Sakit El-Safarat Kairo, meninggal dunia, Minggu (21/4/2019) di rumah sakit setempat. Remaja asal Jeumpet Ajun, Aceh Besar ini, mulai mengalami gejala penyakit sekitar tiga minggu lalu. Awalnya Ikram menderita demam disertai muntah-muntah. 

Ia juga punya luka di kaki yang terus membengkak. Akhirnya, Ikram dilarikan ke rumah sakit pada Rabu,17 April 2019. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Ikram didiagnosa menderita asma. Ia hanya diberi obat penyakit asma. 

Namun, setelah obatnya habis, kondisi Ikram masih belum membaik. Ikram lalu dibawa ke Rumah Sakit Rab'ah, Nasr City, untuk didiagnosa ulang.  Setelah itu, ia dibawa ke dr Latifah, dokter yang biasa menangani mahasiswa Indonesia. 

Dr Latifah menyarankan agar Ikram dibawa ke Rumah Sakit El-Sefarat, Kairo. Meskipun sempat tersebar bahwa Ikram menderita Leukimia. Tapi, di Rumah Sakit El-Sefarat, Ikram divonis menderita gagal jantung, peradangan hati dan ginjal. 

Detak jantungnya sangat lemah dan jauh di bawah normal. Pihak dokter juga mendeteksi adanya cairan di sekitar hati dan perut Ikram yang harus disedot keluar.

Tgk Rif'at Zaki, mahasiswa Al-Azhar yang mendampingi Ikram sejak awal masuk rumah sakit, menjelaskan, bahwa kondisi Ikram. Setelah operasi luka di kaki yang mengakibatkan komplikasi terhadap jantung, ginjal, dan hati, sempat mambaik. Namun, pada malam hari kondisi Ikram mulai kembali memburuk.

Sementara itu, A'maril Basyiriy, Ketua Keluarga Mahasiswa Aceh (Aceh) Mesir menyebutkan bahwa jenazah Ikram akan dimandikan dan dishalatkan di Kairo Mesir.

"Selanjutnya jenazah akan dibawa pulang ke Aceh secepatnya atas permintaan keluarga," jelas A'maril Basyiriy dalam siaran pers Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir kepada Serambinews.com saat itu.(*)

Berita Terkini