Kedatangan Jenazah Muhammad Ikram di Rumah Keluarga, Disambut Shalawat dan Isak Tangis
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kedatangan jenazah Muhammad Ikram (20), mahasiswa Jeumpet Ajun, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar yang meninggal dunia di Kairo, Mesir akibat sakit, disambut shalawat serta isak tangis para pengunjung yang telah memadati lorong sampai ke halaman rumah almarhum di Gampong Jeumpet Ajun sejak, Rabu (24/4/2019) siang, sekitar pukul 11.30 WIB.
Baca: Jenazah Muhammad Ikram, Tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda
Baca: Bupati Mawardi Tinjau Gampong Meunasah Mon Cut yang Wakili Aceh Besar ke Lomba Gampong Provinsi Aceh
Baca: KIP Banda Aceh akan Gelar Pemungutan Suara Ulang di TPS Ini
Baca: Fakultas Teknik Pimpin Klasemen Sementara Futsal Unsyiah Games IV
Jenazah Muhammad Ikram, baru tiba di rumah keluarga sekitar pukul 15.39 WIB, setelah sebelumnya pukul 14.50 WIB, pesawat Garuda Indonesia Airways yang membawa keranda almarhum mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar.
Namun, dari informasi yang diperoleh Serambinews.com, ratusan masyarakat dari berbagai gampong, termasuk mahasiswa, santri dayah, dan pesentren serta para alumni Oemar Diyan Indrapuri, Aceh Besar, tempat almarhum pernah menimba ilmu selama enam tahun dan berbagai pihak lainnya, telah datang lebih awal ke rumah keluarga almarhum.
Saat mobil ambulans milik Pemerintah Aceh, BL 1173 A yang menjemput jenazah almarhum Muhammad Ikram memasuki lorong rumah, shalawat langsung menggema dari pengunjung. Kesedihan pun terlihat dari raut muka orang yang melayat, saat jasad pria kelahiran 23 November 1999 itu dikeluarkan dari mobil ambulans.
Dari pendamping almarhum dari Mesir, diketahui ada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Mesir, T Amri Sulaiman yang ternyata putra asal Pidie serta Tgk Munzir, anggota Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) di Mesir, asal Aceh Utara.
Lalu, saat jasad almarhum tiba di Bandara SIM, mantan Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal yang juga Caleg DPR RI dari PPP juga ikut menjemput mendampingi keluarga serta pihak KBRI dan Tgk Munjir dari KMA Mesir yang akhirnya bersama-sama mengiringi kepulangan jenazah almarhum menuju ke rumah keluarga di Jeumpet Ajun.
Setelah jasad Muhammad Ikram berada di rumah, isak tangis serta kesedihan para pelayat pun tak terbendung. Pembacaan surat yasin dan shalawat nabi pun terus menggema. Bahkan beberapa pengunjung yang tak kuasa menahan sedih memilih beranjak dari rumah duka.
“Almarhum layaknya seperti seseorang yang sedang tertidur. Semoga Allah menempatkan almarhum di sisi-Nya yang indah.. Aamiin ya Allah,” ucap seorang perempuan sembari menyeka air matanya.
Lalu, setelah selesai semua anggota keluarga, mulai ayah almarhum, Tgk Zamzami, ibu almarhum serta kedua kakak perempuannya mendapat kesempatan mencium dan melihat wajah almarhum Muhammad Ikram, untuk terakhir kalinya.