Misalnya di kantor pemerintahan atau fasilitas publik harus menyediakan sarana untuk wanita hamil, menyusui dan lainnya.
“Ini bagian dari contoh, masih banyak lagi program pro gender yang perlu didorong untuk dilaksanakan termasuk soal bencana dan sosial karena dalam bencana dan sosial perempuan kerap menjadi objek,” pungkas Dewi.
Sebenarnya, kata Dewi kebijakan pro gender sudah dibuat sejak pemerintahan daerah ini.
Hal itu dibuktikan dengan pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA).
Pembangunan RSIA yang kini jadi RSUD ini berangkat dari keperihatinan terhadap kondisi kaum ibu yang dulu kerap meregang nyawa saat bersalin lantaran tidak adanya sarana RS di sana.
“Nah RSIA ini bagian dari contoh pembangunan yang responsif gender, ini luar biasa, sebenarnya masih ada juga program lain seperti akses jalan dan poskesdes setiap desa yakni memberikan akses cepat ke kaum perempuan dan dan dalam pelayanan kesehatan,” pungkas Dewita. (*)