Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton yang dikenal mempunyai pendekatan agresif sudah mengatakan Gedung Putih masih membuka pintu bagi negosiasi.
Bolton berujar, mereka membuka pintu dengan syarat Iran bersedia menghapus program senjata nuklir, rudal balistik, dukungan terhadap terorisme, dan perilaku negatif lainnya.
"Yang cukup dilakukan Iran adalah berjalan melewati pintu itu," terang Bolton.
Hubungan dua negara memanas sejak Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 tahun lalu.
Tensi semakin meningkat dalam tiga pekan terakhir.
Antara lain serangan terhadap kapal tanker di perairan Teluk Oman dan membuat harga minyak dunia meroket.
Kemudian baru-baru ini adalah klaim Garda Revolusi Iran bahwa mereka menembak jatuh drone pengintai RQ-4A Global Hawk karena melanggar wilayah mereka.
Perancis, Jerman, dan Inggris langsung merilis pernyataa resmi menyerukan adanya deeeskalasi karena tensi yang semakin meningkat di kawsan Teluk.
Mereka juga menjamin komitmen terhadap perjanjian nuklir 2015 dan meminta pihak lain untuk "bertindak seperti yang mereka lakukan".
Baca: Cuaca belum Kondusif, Antrean Truk Masih Mengular di Pelabuhan Kuta Batu Simeulue Timur
Baca: Kebakaran Ilalang di Kuta Alam Panikkan Warga, Api Sampah Diduga Pemicunya
Baca: Dramatis! Napi Ini Hunus Pedang Perak ke Polisi Saat Ditangkap, Akhirnya Rubuh Diterjang Peluru
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden Iran: Bicara dengan AS Tidak Ada Gunanya"