Pada Djam : 15. 00 WSU
Gubernur/Kep. Daerah Istimewa
Atjeh
A Hasyimi
Dibagian sudut kiri surat tertulis pertinggal dan kini di bagian bawah sudah dibubuhi sejumlah kalimat tanda terima dan sumber surat yang diarsipkan ini.
Menilik data tersebut, Asmauddin, menyimpulkan jika tanggal 14 September yang menjadi acuan hari jadi Subulusalam dan diperingati setiap tahun merujuk Surat Penetapan Gubernur Kdh. Istimewa Aceh Nomor : Istimewa/1962, tanggal 14 September 1962, agak rancu alias melenceng.
Sebab, kata Asmauddin dalam penetapan Gubernur Dista Aceh tersebut dengan terang benderang ditulis "Bahwa ibukota Kecamatan Simpang Kiri yang baru dalam kewedanaan Singkil dati II Aceh Selatan yaitu "Kota Subulussalam", bukan Subulussalam.
Sementara yang digelar selama ini Subulussalam tanpa kata ‘kota’.
”Padahal kalau merujuk 14 September harusnya pakai kota, artinya jauh Subulussalam sebelum mekar menjadi pemerintah namanya sudah jadi Kota. Ini salah satu bukti bahwa gubernur kita dahulu orang visioner, jauh sebelum lahir Pemko Subulussalam (UU NO. 8/2007) sudah ditetapkan Ibukota Kec. Sp. Kiri yang baru yaitu "Kota Subulussalam," ungkap Asmauddin.
Baca: Hari Jadi Subulussalam Dipersoalkan, Antara 15 Juni dan 14 September
Baca: Penetapan Hari Jadi Subulussalam Dipersoalkan, 15 Juni Atau 14 September
Baca: Menjajal Arung Jeram Lae Kombih, Obyek Wisata Alam di Subulussalam
Ditambahkan, jika14 September yang ditetapkan dan diperingati sebagai hari jadi Kota Subulussalam, maka hilang lah sejarah Rundeng sebagai Ibukota Kec. Simpang Kiri yang pertama.
Pernyataan Asmauddin ini sebenarnya cukup mendasar lantaran dia merupakan mantan Ketua Panitia Pemekaran Kota Subulussalam dan Pj wali kita perdana.
Asmauddin sendiri semasa pemerintahannya menggelar syukuran perdana Hari Jadi Kota Subulussalam 15 Juni bertepatan peresmiannya menjadi kepala daerah 2007 lalu dan jika diurut sekarang merupakan ke 12 tahun.
Seperti berita sebelumnya, selain Asmauddin ‘penolakan’ tanggal hari jadi Subulussalam juga dikemukakan Drs Salbunis mantan Plh Sekda Kota Subulussalam.
Dia menjelaskan jika hari jadi subulussalam tanggal 14 September ditetapkan oleh camat Simpang Kiri yang kala itu Rusdi Hasan.
Penetapan ini berdasarkan hasil musyawarah muspika dengan tokoh-tokoh masyarakat Simpang Kiri.