Karena, kata dia, selama ini konser band selalu mendapat sponsor swasta.
Sedangkan acara budaya selalu harus disponsori pemerintah.
"Kedepan ini jangan lagi seperti ini, acara seni budaya harus banyak sponsor, jangan cuma harap dari pemerintah, " ujarnya.
Baca: Wakil Rakyat Aceh di DPR RI, Irmawan, Minta Pembangunan Waduk Tiro Dilanjutkan
Haji Uma juga mengatakan bahwa, seni budaya Aceh tidak harus bertentangan dengan syariat.
Jika pun ada suatu seni yang bertentangan, maka sebaiknya dikembangkan seni lain yang tak bertentangan.
Selain H Sudirman (Haji Uma) yang menjadi pemateri dalam acara tersebut, juga ada Teuku Ahmad Dadek SH (Asisten II Pemerintah Aceh), Prof Drs. Yusni Saby MA PhD (Guru besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh), Irini Dewi Wanti SS MSP (Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh), Dr Sulaiman Juned SSn MSn (Dosen Institute Seni Indonesia Padang Panjang, Sumatra Barat), dan Drs Nurdin AR MHum (Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry).
Seminar tersebut diikuti oleh mahasiswa, dinas terkait, komunitas seni, dan dosen, serta juga turut hadir Dekan Fakultas UIN Ar-Raniry Dr Fauzi Ismail MSi. (*)
Baca: Seorang Istri Bakar Suami Gara-gara Perkosa Anak Kandung Berusia 7 Tahun, Ini Fakta Sebenarnya