Berhati-hatilah jika menempatkan energy bar atau camilan berenergi sebagai camilan. Rata-rata energy bar mengandung 200 hingga 250 kalori dan tinggi gula.
Kadar gula tinggi bisa menyebabkan tubuh berubah menjadi mode siaga dan mengubahnya menjadi glukosa yang bertahan di aliran darah, alih-alih dibakar sebagai energi.
6. Kelelahan
Kurang tidur juga bisa menjadi faktor penyumbang kenaikan berat badan.
Bagi sebagian orang, tidur menekan leptin atau hormon lapar yang mengatur nafsu makan dan metabolisme.
Sehingga, ketika kita terjaga hingga larut malam, kita akan cenderung membutuhkan makanan lebih.
Bagi sebagian orang lainnya, kurang tidur membuat tubuh menginginkan makanan tinggi lemak dan karbohidrat.
Sehingga, pada waktu tersebut pilihan makanan kita cenderung tidak akan bijak. Pada saat yang sama, tubuh cenderung tidak aktif di malam hari.
Sehingga semua kalori yang kita konsumsi akan disimpan sebagai lemak alih-alih dibakar melalui aktivitas fisik.
Hormon lapar pada hari berikutnya juga akan kacau jika tidur kita terganggu.
Kondisi ini membuat kita lebih rentan mengkonsumsi makanan-makanan tidak sehat pada waktu sarapan.
7. Stres
Stres hampir selalu tak terhindarkan di zaman sekarang ini.
Namun, stres kronis benar-benar bisa berdampak buruk pada tubuh dan berkontribusi terhadap peradangan.
Hasilnya, berat badan akan naik. Stres menstimulasi produksi kortisol atau hormon stres yang meningkatkan kadar insulin.