Ajang tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI yang sudah menjadi agenda rutin.
Laboran SMKN 1 Banda Aceh, Arizuwanda Juara I Nasional, Mulai Hak Cipta Hingga Pengalaman Mengajar
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Laboran SMKN 1 Banda Aceh, Arizuwanda SE berhasil meraih juara satu dalam ajang tenaga laboran berprestasi tingkat nasional.
Ia berhasil mengalahkan sejumlah peserta dari provinsi lainnya dalam hal prestasi, hingga pemaparannya.
Dengan demikian, ia ditetapkan sebagai yang terbaik untuk tahun ini.
Ajang tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI yang sudah menjadi agenda rutin.
Kali ini, proses pemilihan hingga penyerahan penghargaan berlangsung 1-5 Oktober 2019 di Hotel Millenium Sirih, Jakarta.
Arizuwanda merupakan tenaga pendidik muda yang selama ini bertugas di SMK Negeri 1 Banda Aceh.
Baca: Mualem Bersama Wali Nanggroe dan Abu Razak Temui Wapres Jusuf Kalla
Baca: Warga Translok KTM Minta Dibangun SMP, Ditempatkan Bidan, dan Bangun Jaringan Seluler
Baca: Mahasiswa dan Pemuda Dorong DPRA Barsela Bentuk Forbes, Ini Tujuannya
Selama di sekolah ia mampu menunjuk prestasi dan berinovasi, sehingga meraih juara satu ajang laboran berprestasi tingkat nasional tersebut.
Arizuwanda sudah kembali ke Aceh melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, Senin (7/10/2019) sore.
Ia disambut dengan pengalungan bunga oleh Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdik Aceh, Dra Nurhayati MM yang mewakili Kadisdik Aceh.
Selain itu juga ada Sekretaris Disdik Aceh, Teuku Nara Setia M.Si, Ak, Kabid SMK, Teuku Miftahuddin, M.Pd, Kepala SMKN 1 Banda Aceh, Salma SPd
Nurhayati mengatakan, prestasi yang diraih oleh tenaga kependidikan seperti ini akan terus mendongkrak mutu pendidikan di Aceh.
Sehingga Pemerintah Aceh melalui Disdik juga akan memberikan apresiasi berupa umrah untuk mereka yang berprestasi.
Menurut Nurhayati, sebagaimana biasanya, mereka akan mengundang khusus GTK yang sudah berprestasi tingkat nasional itu, sehingga pada malam resepsi Hari Pendidikan Daerah akan diberikan penghargaan khusus.
"Sedangkan yang berprestasi tingkat provinsi, kita akan memberikan hadiah umrah bagi GTK yang berhasil membawa pulang juara satu, dua, dan tiga,” sebut Nurhayati.
Meski demikian, Nurhayati menambahkan ada beberapa hal yang menjadi catatan penting bagi GTK Aceh pada saat berlomba di tingkat nasional.
Selain penyajian portofolio dan performa presentasi, GTK juga diminta terus melakukan inovasi pembelajaran yang bermanfaat bagi sekolah dan dunia pendidikan secara umum.
Oleh sebab itu, dia berharap kepada para GTK Aceh untuk benar-benar menciptakan karya sendiri (orisinil) agar mampu bersaing dengan GTK lainnya se Indonesia.
Pihaknya juga menargetkan prestasi yang diraih ini dapat ditingkatkan pada tahun berikutnya.
Sementara Arizuwanda menyampaikan, untuk meraih prestasi itu ia harus bersaing ketat dengan sejumlah provinsi lainnya.
Ia menuturkan ada tiga tahapan yang dilaluinya pada saat berlomba di tingkat nasional, yaitu similarity (hak cipta), desain poster pada slide power point, dan best practise (pengalaman mengajar).
“Saya mendapat pujian dari juri pada tahapan penyajian slideshow dan best practise. Itulah yang merupakan kunci kemenangan saya pada saat penjurian dilakukan, sehingga saya dapat unggul dari pesaing berat kita yaitu Jawa Tengah,” pungkasnya.
Ia mengaku bersyukur atas torehan prestasi ini.
Dia tidak menyangka akan memperoleh juara pada ajang penilaian tenaga kependidikan berprestasi nasional tahun 2019.
“Kami melihat GTK dari pulau Jawa, seperti Jawa Tengah masih sangat mendominasi pada ajang tingkat nasional. Tapi kita tidak boleh menyerah untuk terus belajar sehingga kita mampu membawa pulang juara di tingkat Nasional ini,” katanya. (*)