SERAMBINEWS.COM - Suasana duka mengiringi prosesi wisuda ke-42 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta pada Minggu (6/10/2019) lalu.
Wisuda yang diselenggarakan di Gedung Graha IAIN Surakarta ini dipenuhi isak tangis ketika orangtua almarhum Syahrul Mubarok maju ke panggung untuk mewakili putranya yang telah tiada.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @iain.surakarta, ayah almarhum, Sarifuddin terlihat tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya.
Berbatik coklat, sekuat diri didampingi sang istri Sri Nuryati Jamil, Sarifuddin terisak maju ke panggung dan menerima kalungan selempang dari Rektor IAIN, Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd.
Syahrul merupakan mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2015 yang meninggal karena penyakit kelenjar getah bening pada bulan Juli 2019 lalu.
Staf Humas Publikasi IAIN Surakarta Ahmad Nugroho mengatakan, Syahrul telah menyelesaikan proses studinya sehingga almarhum dapat diwisuda.
"Syahrul sudah melakukan proses dari seminar, skripsi sampai munaqosah (ujian). Tanggal sidangnya 4 Juli 2019," kata Nugroho saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/10/2019) sore.
"Nilainya sebenarnya bisa keluar. Dia (almarhum) tidak bisa sampai ke wisuda, karena setelah sidang meninggal," lanjutnya.
Nugroho menyampaikan, prosesi wisuda bagi almarhum yang diwakili oleh orangtua sebagai bentuk penghormatan.
Semasa kuliah, Syahrul dikenal sebagai mahasiswa yang baik.
Dia mampu mengikuti perkuliahan dan menyelesaikannya tepat waktu.
Nilai indeksnya pun juga membanggakan.
Syahrul lulus cumlaude dengan IPK 3,70.
Nugroho menceritakan, saat prosesi penyerahan ijazah dan selempang, wisudawan dan tamu yang datang turut meneteskan air mata.
"Pada nangis semua. Pak rektor IAIN juga ikut nangis," ujar dia.
Panitia, sambung Nugroho, telah menyiapkan acara khusus prosesi wisuda Syahrul.
"Sebelum mewisuda yang lain, yang pertama yang diwisuda almarhum," tutur dia.
Kisah Serupa
Inilah kisah Rina Muharrami, mahasiswi yang seharusnya hadir menerima tanda ijazah dari rektor pada akhirnya harus digantikan ayahnya, karena mahasiswi yang bersangkutan telah tiada.
Kisah mengharukan ini terekam dalam sebuah video yang diunggah akun instagram UIN Ar Raniry, Rabu (27/2/2019) dalam sebuah kegiatan hari kedua wisuda mahasiswa UIN Ar Raniry di kampus tersebut.
Seperti alur yang terekam dalam video ini tampak seorang bapak ikut dalam antrean barisan mahasiswa yang akan diwisuda.
Saat nama Rina Muharrami dipanggil MC sang bapak tersebut menghampiri podium dan seperti layaknya mahasiswa lain, Rektor UIN Ar Raniry Prof Warul Walidin menyerahkan sebuah map tanda kelulusan sebagai sarjana.
Saat momen itu berlangsung, sontak seisi ruangan auditorium tempat wisuda berlangsung tiba-tiba hening, disusul kemudian suara applus untuk sang bapak dari para hadirin.
Tidak sedikit para peserta, dosen dan undangan berurai air mata melihat momen tersebut.
Haru dan begitu menyentuh.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com dari berbagai sumber sosok lelaki itu adalah Bukhari yang merupakan orang tua dari Alm Rina Muharrami, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry yang meninggal dunia beberapa hari setelah menyelesaikan sidang skripsinya.
Sidang munaqasyah berlangsung pada tanggal 24 Januari 2019. Beberapa tahun kemudian, Rina yang lahir di Bayu, 16 Mei 1996, berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 5 Februari 2019 karena sakit.
Akun UIN Ar Raniry dalam keterangan videonya menuliskan kata-kata yang begitu menyentuh.
"Anakku, hari ini Ayah datang ke acara wisudamu bersama ayah-ayah temanmu yang lain.
Ayah yang lain datang untuk melihat anaknya jadi sarjana, sementara ayah datang untuk menggantikanmu mengambil tanda sarjana dari kampusmu, Nak.
Sebenarnya kaki ayah tak lagi kuat, tapi ayah tegapkan langkah menaiki anak tangga untuk maju mengambil ijazahmu.
Hari ini Ayah berdiri di depan teman-temanmu.
Ayah sedih Nak, karena seharusnya kita ada di sini bersama.
Tetapi ayah bangga padamu, kamu itu hebat dan mampu meraih impian yang besar.
Dan kelak ayah akan menceritakan kepada warga di desa kita bahwa anak ayah seorang sarjana.
Seketika terbayang di pelupuk mata engkau datang tersenyum sangat manis dengan baju wisuda yang sangat kau idam-idamkan itu.
Kamu seakan membisikkan ditelinga ayah:
Ayah, anakmu wisuda..."
Beberapa jam sejak diunggah video ini telah ditonton lebih 45 ribu kali dan menuai ribuan tanggapan.
Umumnya para netizen yang berokomentar menyatakan keharuannya.
Akun instagram @budi_azhari menulis,
"Sama seperti anak-anak lainnya, Rina juga berjuang keras menggapai impiannya menjadi seorang sarjana.
Gelar sarjana itu bukan saja sebagai suatu gelar akademik bagi dirinya.
Namun lebih dari itu, ijazah sarjana ingin dipersembahkan kepada kedua orang tuanya.
Untuk mengeringkan keringat Ayah yang lelah bekerja dalam membiayai pendidikannya.
Rina ingin menghadirkan senyum bahagia dari kedua orangtuanya. Sebagai bentuk pengabdiannya."
Dosen Pendidikan Matematika FTK UIN Ar Raniry itu juga menulis bait doa,
"Selamat jalan Rina... Allah lebih sayang padamu ketimbang orang tua, saudara, guru dan teman-temanmu.
Semoga Allah menempatkanmu di tempat yang terbaik disisi-Nya dan dihapuskan segala salah dan dosa."
Bait-bait doa juga dihantarkan ribuan netizen lainnya yang menyaksikan video itu.
Alfatihah untuk Rina Muharrami...(Kompas.com/Serambinews.com)
Baca: Pria yang Sudah Dikubur Usai Kecelakaan Ternyata Pulang ke Rumah, Begini Penjelasan Polisi
Baca: Pria yang Sudah Dikubur Usai Kecelakaan Ternyata Pulang ke Rumah, Begini Penjelasan Polisi
Baca: Galian C tak Terkendali, Jembatan Siron Blang, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Terancam Ambruk
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Suasana Haru Orangtua Wakili Wisuda Anak yang Meninggal Dunia"
Penulis : Mela Arnani