Atas kondisi ini, Mariani mengatakan Pemko Subulussalam memberikan perhatian khusus dalam rangka menekan angka stunting pada anak. Salah satu upaya menekan masalah stunting pada anak dengan minum obat cacing seperti filariasis.
Selain meminum obat cacing filariasis, Mariani juga mengimbau masyarakat menjaga lingkungan.
Dikatakan, filariasis atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit kaki gajah juga meningkat di Subulussalam.
Padahal, kaki gajah salah satu penyakit berbahaya. Sebab, jika tidak segera mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap atau permanen berupa pembesaran kaki, lengan bahkan alat kelamin.
Persoalan kaki gajah di Subulussalam masih menjadi masalah kesehatan yang serius di kota Subulussalam sehingga masyarakat di sana diimbau untuk minum obat.
Mariani juga mengatakan, anak-anak maupun dewasa, baik pria maupun wanita, semua bisa tertular penyakit kaki gajah. Filariasis ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya.
Berbeda dengan penyakit DBD atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu, penyakit Filariasis dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk.
”Dan masyarakat Penanggalan kami imbau untuk menjaga lingkungan,” ujar Mariani
Mariani berharap melalui berbagai program prioritas pada tahun bisa ditekan . Menurutnya, masalah stunting akan menyangkut masalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebab, bayi atau balita yang mengalami stunting tidak hanya mengalami pertumbuhan fisik yang lambat namun juga lambat perkembangan otaknya.
"Setelah dewasa, orang yang pada masa anak-anak mengalami stunting cenderung akan terkena penyakit kronis dan kualitas hidupnya yang berkurang," pungkasnya.(*)
• Anak Bongkar Makam Ibunya, Sudah 40 Hari Dikuburkan, Ini Alasan Bawa Pulang Jenazah ke Rumah
• Kulit Kambing Betina Dewasa Lebih Tahan untuk Kulit Rapai, Begini Cara Membuatnya
• Ini Formasi CPNS 2019 Diusul Pemko Subulussalam ke Pusat, Ada juga tak Dapat Jatah karena Lalai
• Demo di Depan DPR Dianggap Ilegal Mulai Besok Hingga Pelantikan Jokowi-Maruf