Desakan agar penyaluran ZIS segera direalisasikan, menurut wakil rakyat dari Partai Hanura itu dengan alasan penerima zakat tersebut bisa sedikit membantu kebutuhan warga kategori fakir, miskin, janda memelihari anak yatim, dan sakit menahun.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE- Anggota DPRK Aceh Barat Daya (Abdya), mendesak Baitul Mal setempat segera merampungkan penyaluran ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) yang sudah terkumpul mencapai sekitar Rp 8,3 miliar.
Namun ZIS masih ‘mengendap’ atau belum disalurkan kepada yang berhak.
“Calon penerima yang datanya sudah valid kita minta segera disalurkan ZIS. Sedangkan data yang masih perlu dicek lagi kebenarannya, bisa menyusul,” kata Julinardi, Anggota DPRK Abdya kepada Serambinews.com, Selasa (22/10/2019), menanggapi laporan tentang ZIS Abdya masih ‘mengendap’ di Kasda setempat.
Desakan agar penyaluran ZIS segera direalisasikan, menurut wakil rakyat dari Partai Hanura itu dengan alasan penerima zakat tersebut bisa sedikit membantu kebutuhan warga kategori fakir, miskin, janda memelihari anak yatim, dan sakit menahun.
Terlebih lagi, katanya, calon penerima ZIS di desa/ gampong sudah membuka nomor rekening pada Bank Aceh yang jumlahnya mencapai ribuan warga sebagaimana persyaratan sebagai warga miskin dan fakir.
“Mereka menunggu ZIS yang menjadi haknya ditransfer ke dalam rekening bank yang sudah dibuka,” ungkap Julinardi.
• Ini Dua Harapan Pimpinan DPRK pada T Adnan Selaku Sekda Baru Lhokseumawe
Desakan kepada Baitul Mal Abdya agar segera menuntaskan penyaluran ZIS juga dengan pertimbangan kegiatan penyaluran tahun 2019 hanya tersisa sekitar tiga bulan lagi.
Sedangkan, ZIS yang belum disalurkan jumlahnya lumayan besar.
sehingga bila tidak pacu, maka dikawatirkan akan terjadi silpa dalam jumlah besar.
Bila terjadi silpa penyaluran tahun 2019, kemudian ditambah ZIS hasil pungutan tahun 2019, maka ZIS yang harus disalurkan tahun 2020 mendatang semakin membengkak.
Dalam hal ini, Baitul Mal Abdya harus kerja keras melakukan pendataan calon penerima berikutnya.
Menyangkut kerja Baitul Mal Abdya ada yang dinilai lamban oleh pihak tertentu, karena karena sampai menjelang berakhir tahun belum ada ZIS yang disalurkan, Anggota Dewan, Julinardi menjelaskan, bila dinilai lamban, maka sistem kerja Baitul Mal perlu dibenahi.
Dalam hal ini, termasuk pertimbangan penambahan petugas yang bertugas mendata calon penerima bantuan ZIS serta bantuan rumah duafa di setiap gampong/desa.
“Secara teknis hal ini bisa kita pikirkan bersama dengan melibatkan semua elemen masyarakat,” kata Julinardi.
• Peringati Hari Santri, Walkot Subulusalam dan Pejabat Pakai Sarung
Seperti diberitakan, ZIS yang belum disalurkan Baitul Mal Abdya hingga pertengahan Oktober ini, tergolong besar mencapai Rp 8.283.072.440.
Dana ZIS yang masih ‘mengendap’ pada Kas Daerah (Kasda) atau Badan Keuangan Kabupaten (BKK) Abdya itu, terdiri atas ZIS tahun 2018 sebesar Rp 3.200.000.000.
Ditambah, ZIS Silpa penyaluran tahun 2017, tahun 2016, termasuk beberapa tahun sebelumnya juga belum disalurkan berdasarkan hasil audit Badan Periksa Keuangan (BPK) RI berjumlah Rp 5.083.072.440.
“Jadi total ZIS yang belum disalurkan mencapai Rp 8,283 miliar lebih,” kata Sekretaris Baitul Mal Abdya, Amri AR ST menjawab Serambinews.com, Senin (21/10/2019).
Dana ZIS tersebut hampir seluruhnya bersumber zakat dari gaji ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemkab Abdya, disetor ke rekening Baitul Mal melalui Kasda atau BKK Abdya.
Sebagai cacatan bahwa ZIS menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Abdya.
Tapi, penyaluran ZIS oleh Baitul Mal tetap berpedoman kepada mereka yang berhak menerima.
• BREAKING NEWS - Sopir Mengantuk, Truk Tangki Asal Medan Terbalik di Trumon Tengah, Ini Kerugiannya
Lalu, apa yang menjadi kendala sehingga dana ZIS dalam jumlah begitu besar belum disalurkan ?
Kepala Baitul Mal Abdya, Wahyudi Satria SPi dihubungi Serambinews.com, Senin sore menjelaskan, ZIS tahun 2018 sebesar Rp 3,2 miliar, dijadwalkan penyalurannya tahun 2019.
“Tapi, hasil audit BPK RI, ternyata masih ada ZIS sebelumnya yang belum disalurkan mencapai Rp 5 miliar sekian sehingga total ZIS yang belum tersalur mencapai Rp 8 miliar sekian,” katanya.
Dari jumlah tersebut diakui penyaluran tidak akan tuntas tahun 2019 dengan alasan waktu yang tersisa tinggal sedikit lagi.
Sehingga penyaluran ZIS tahun 2019 akan terjadi Silpa dan jumlahnya membengkak setelah ditambah ZIS tahun 2019.
Wahyudi Satria pada awal Oktober lalu menjelaskan bahwa Baitul Mal Abdya tahun 2019, sedang memproses administrasi penyaluran ZIS senilai Rp 3,062 miliar kepada sekitar 4.870 mustahik yang tersebar di 152 desa/gampong atau dalam sembilan kecamatan, sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.
“Saat ini, masih dalam proses input data calon penerima ZIS, diharapkan pertengahan November sudah bisa disalurkan,” kata Wahyudi ketika dihubunghi kembali oleh Serambinews.com, Senin sore.
Penyaluran ZIS tahun 2019 kepada lima kelompok mustahik, yaitu santunan miskin sebanyak 3.000 orang jumlah santunan Rp 600.000 per orang, santunan fakir biasa sejumlah 650 orang, dan fakir uzur 170 orang dengan nilai santunan masing-masing Rp 1 juta per orang.
Selanjutnya, santunan kepada guru balai pengajian/rumah pengajian/TPA sebanyak 550 orang Rp 350.000 per orang dan santunan santri mondok luar kabupaten sejumlah 500 orang dengan nilai santunan Rp 500.000 per orang.
Selain itu ada juga bantuan sekitar 100 rumah duafa dengan dana ZIS, juga masih dalam proses pendataan di lapangan. (*)
• Peringatan Hari Santri di Aceh Singkil Dipusatkan di Dayah Perbatasan Safinatussalamah