Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Sebanyak 132 keuchik dan perangkat gampong dari 66 di wilayah Pemko Langsa, Kamis (24/10/2019) mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Bela Negara yang diselenggarkan Pusat Riset Pendidikan dan Pelatihan (Pureh).
Bimtek bela negara ini bekerjasama dengan Kodim 0104/Aceh Timur dan Pemko Langsa, berlangsung di aula Hotel Harmoni Langsa hingga 2 hari ke depan, Jumat (25/10/2019).
Wali Kota Langsa diwakilkan oleh Asisten I Pemko Langsa, Suryatno AP, saat membuka bimtek bela negara ini mengatakan, perlu digaris bawahi bahwa tindakan bela negara bukan hanya tugas dari TNI dan Polri saja.
Akan tetapi hal ini menjadi tanggung jawab bersama. Karenanya, sebagai warga negara kita semua memiliki rasa bangga terhadap bangsa dan NKRI ini.
"Pendahulu-pendahulu kita telah memberikan contoh membela negara, sekarang kita bagaimana juga harus memberikan contoh kepada generasi-generasi mendatang," sebutnya.
Apalagi timpal Suriyatno, di era globalisasi dan informasi saat ini berbagai permasalahan muncul dalam wilayah NKRI, seperti krisis kebangsaan akibat konflik, kekerasan kolektif horizontal dan vertikal.
Hingga persoalan terorisme yang menyentuh kehidupan ideologi negara, sendi-sendi kehidupan sosial budaya masyarakat dan pertahanan.
Maupun keamanan negara, yang semua eksistensinya mengancam terjadinya pemisahan wilayah dari keutuhan NKRI.
Dijelaskannya lagi, terjadinya krisis kebangsaan merupakan permasalahan primer bangsa yang harus segera ditindak lanjuti dengan perbaikan terhadap situasi dan kondisi bangsa tersebut.
Hal ini bisa dilakukan melalui kegiatan masyarakat yang mampu menumbuhkam komitmen bersama dalam menetapkan pencapaian cita-cita nasional, dan memperkokoh rasa kebangsaan serta persatuan.
Oleh karenanya Pemko Langsa sangat mendukung dan mengapresasi kegiatan bimtek bela negara ini, dan dirinya menyarankan kegiatan seperti ini harus dilanjutkan secara simultan.
"Apalagi penjajahan suatu negara ke negara lain sekarang tidak lagi dilakukan dengan fisik dan militer, tapi melalui proxy war, dan dengan cara merusak moral bangsa," imbuhnya.
Ketua Pureh, Mahmudi ST, menyampaikan, melalui gerakan bela negara ini kita wujudkan warga yang memiliki kesadaran sikap, rasa cinta terhadap tanah air, setia pada negara, dan rela berkorban untuk bangsa.
Menurutnya, tujuan Bimtek ini menumbuhkembangkan kemampuan pemangku penyelenggaran pemerintahan gampong yang terarah, sebagai komponen pembelaan negara dan komponen pembangunan nasional.
Bimtek ini juga untuk membekali para pemangku penyelenggaran pemerintahan gampong guna mewujudkan hak dan kewajiban sebagai warga negara, untuk ikut serta dalam aspek usaha pertahanan dan pembelaan negara.
Sekretaris Dinas PMG Langsa, Ernie Yanti SSTP MAP, memyebutkan, bimtek bela negara di tingkat gampong sangat penting, mengingat penyelenggara gampong sebagai lini paling bawah menjaga keutuhan bela negara.
"Filosofinya, NKRI ini, jika pondasinya kuat maka keutuhan negara pun akan kuat. Pondasi negara ini terletak pada lini paling bawah yaitu pemerintahan gampong," ujar Erni.
Dandim 0104/Atim, Letkol CZI Hasanul Arifin Siregar SSos MR (Han), dan sejumlah pemateri lainnya, juga akan mengisi Bimtek bela negara ini.(*)
• Persiraja Protes PT Liga, Babak 8 Besar Diubah
• Forum PRB Aceh Warning Ancaman Bencana sebagai Dampak Kejar Target Proyek Akhir Tahun
• Truk yang Tenggelam Akibat Air Bah di Sungai Aceh Utara Ditemukan Dalam Posisi Terbalik
• Indonesia Jadi Negara Asia Tenggara Kedua Setelah Malaysia yang Gelar Piala Dunia U-20