Irma Suryani Soal Larangan Cadar dan Celana Cingkrang ASN: Kalau Tak Sepakat Keluar
SERAMBINEWS.COM - Kontroversi larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Irma Suryani Chaniago sebut yang tak sepakat bisa keluar dari pekerjaan.
Politikus Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago mengulas soal usulan Menteri Agama Fachrul Razi soal larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Usulan larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang untuk ASN tersebut diketahui menimbulkan polemik di masyarakat.
Terkait hal tersebut, Irma Suryani Chaniago menjelaskan agama memiliki aturan sama halnya dengan negara, termasuk soal larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang.
Irma Suryani Chaniago menganggap masyarakat seharusnya bisa menghormati kedua aturan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Irma Suryani Chaniago saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), pada Selasa (5/11/2019).
• Mengenang 111 Tahun Meninggalnya Cut Nyak Dhien - Inspirasi Bagi Wanita Modern
• Seorang Ibu Melahirkan di Kamar Mandi, Bayi Dimasukkan ke Mesin Cuci hingga Tewas
"Kami ingin tegaskan agama itu punya aturan, tapi negara juga punya aturan," ucap Irma Suryani Chaniago dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Rabu (6/11/2019).
"Jadi kita harus saling hormat menghormati," tambahnya.
Irma Suryani Chaniago menilai jika ingin hidup bernegara, maka masyarakat harus mengikuti peraturan yang ada di negara tersebut begitu juga sebaliknya dengan agama.
"Jadi harus tau kalau emang ingin bernegara ya memang harus ikut aturan negara," ujar Irma Suryani Chaniago.
"Kalau ingin beragama ya ikut aturan beragama," imbuhnya.
Irma Suryani Chaniago mengungkapkan, apabila pemerintah menetapkan aturanASN tak diperbolehkan menggunakan cadar maka masyarakat harus mematuhinya.
Dengan santai, Irma Suryani Chaniago mengatakan bagi seseorang yang tak mau menuruti aturan itu, maka sebaiknya meninggalkan jabatannya sebagai ASN.
"Sehingga misalnya pemerintah menetapkan bahwa ASN tak boleh pakai cadar misalnya, kan itu pilihan," kata Irma Suryani Chaniago.
"Ya keluar aja dari ASN," tambahnya.
Mendengar pernyataan Irma Suryani Chaniago, anggota Niqab Squad atau organisasi wanita bercadar yang hadir di acara tersebut tampak tertegun.
Irma Suryani Chaniago menambahkan seseorang yang tak mau menanggalkan cadarnya sebaiknya memilih pekerjaan selain ASN.
• OPM Klaim Tak Benci Pendatang, Sebut Kerusuhan Wamena Ada Unsur Sengaja
"Pilih pekerjaan lain yang bisa bercadar," ucap Irma Suryani Chaniago.
Tak cuma soal cadar, Irma Suryani Chaniago juga membahas celana cingkrang.
"Negara punya aturan boleh dong, kalau negara buat aturan boleh celananya di atas mata kaki, kalau di atas 3/4 kan aneh juga," paparnya.
Irma Suryani Chaniago menjelaskan ASN adalah pelayan masyarakat, apabila mereka menggunakan cadar saat bertugas maka akan menilmbulkan ketakutan.
"Yang kedua saya menghargai itu adalah hak pribadi yang harus kita hormati, tetapi perlu dipahami juga ASN itu pelayan masyarakat, kalau masyarakat tidak melihat siapa yang melayani kan masyarakat juga jadi takut," kata Irma Suryani Chaniago.
"Maka kemudian pemerintah buat aturan," imbuhnya.
Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan hukum memakai cadar tidak ada dalam Alquran dan Hadist.
"Enggak cadar itu hanya saya bilang tidak ada dasar hukumnya di Alquran maupun hadis menurut pandangan kami," kata Fachrul Razi dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Kompas TV, pada Selasa (5/11/2019).
Fachrul Razi diketahui mengusulkan larangan menggunakan cadar bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Fachrul Razi mengingatkan, penggunaan atribut agama seperti cadar bukan ukuran untuk tingkat ketakwaan seseorang.
"Dan itu bukan ukuran ketakwaan orang, bukan berarti kalau sudah pakai cadar takwanya tinggi, sudah dekat dengan Tuhan, silahkan saja kalau mau pakai," paparnya.
Mendengar pernyataan Fachrul Razi, politikus PKB Maman Imanulhaq dibuat kesal.
Maman Imanulhaq lantas membeberkan pandangannya tentang permasalahan tersebut saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia Malam, pada Senin (4/11/2019).
Mulanya Maman Imanulhaq mengomentari ucapan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo.
Senada dengan Fachrul Razi, Tjahjo Kumolo juga melarang ASN di Kemenpan RB menggunakan cadar.
"Kalau di saya (Kemenpan RB setiap ASN) wajib jangan pakai cadar. Begitu keluar kantor mau pakai cadar silakan, dia sebagai warga negara bebas," ujar Tjahjo Kumolo dikutip dari Kompas.com.
Maman Imanulhaq menjelaskan ia setuju dengan Tjahjo Kumolo dimana seorang ASN atau PNS harus mengikuti peraturan dalam berpakaian yang telah ditetapkan.
Ia kemudian menilai ucapan Tjahjo Kumolo dan Fachrul Razi soal pelarangan memakai cadar jauh berbeda.
"Saya setuju sangat beda (dengan Fachrul Razi re), Mas Cahyo memperlihatkan kedisiplinan seseorang saat dia sudah jadi PNS atau ASN harus mengikuti aturan," ucap Maman Imanulhaq dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Kompas TV.
"Termasuk aturan berpakaian, bukan cuma hanya orang yang berpakaian cadar tapi juga orang yang berpakaian tidak sopan, itu saya setuju," imbuhnya.
Maman Imanulhaq menilai pernyataan Fachrul Razi yang mengaitkan pelaragan cadar dengan radikalisme, dapat membuat masyakrat memiliki pandangan negatif terhadap suatu kelompok.
Ia mengatakan Fachrul Razi berpikiran terlalu jauh terkait hal tersebut.
"Ketika menteri agama memperlihatkan kedisiplinan itu sudah point yang bagus, tapi itu membuat stigmanisasi stereotipe bahwa seolah-seolah yang pakai cadar itu menganggu keamanan dan dia mengaetkannya dengan penusukan Wiranto lalu radikalisme itu terlalu berlebihan locantannya jauh," kata Maman Imanulhaq.
Maman Imanulhaq menilai sebagai Menteri Agama Fachrul Razi seharusnya fokus pada reformasi birokrasi di kemeterian yang dipimpinnya dibanding dengan simbolilasi semata.
"Seharusnya sebagai menteri agama dia berpikir soal reformasi birokrasi dimulai dari peningkatan kualitas PNS atau ASN, lebih baik Anda memakai cikrang tapi tidak korupsi," tegas Maman Imanulhaq.
"Itu lebih penting daripada ngomong simbol," ujarnya.
Maman Imanulhaq kemudian menilai pernyataan Fachrul Razi yang menyebut penggunaan cadar tak ada dalam Alquran, sangat menyakitkan hati umat Islam.
"Lalu meloncat lebih lagi menyebut itu (penggunaan cadar) tidak ada dalam Alquran dan hadistnya," ucap Maman Imanulhaq.
"Itu sangat menyakitkan umat Islam," imbuhnya.
Maman Imanulhaq lantas memberikan sindirian pedas untuk Fachrul Razi.
"Karena seorang menteri agama masa sih harus diajari soal agama," kata Maman Imanulhaq.
"Seorang menteri agama masa sih nyebutin di Alquran tidak ada? Mungkin dia tidak pernah baca Alquran," imbuhnya kesal.
Maman Imanulhaq meniai seharusnya Fachrul Razi tak mengeluarkan pernyataan yang tak ia ketahui kebenarannya.
"Ini bikan soal manusia, ini soal melihat kapasitas seseorang," kata Maman Imanulhaq.
"Maksudnya jangan membuat untuk sesuatu pernyataan yang tidak dia ketahui," imbuhnya.
Maman Imanulhaq menegaskan pakaian yang dikenakan tak menentukan kualitas kinejar orang tersebut.
"Saya betul-betul ingin meperlihatkan sudah capek lah kita terbelah," ucap Maman Imanulhaq.
"Banyak orang tanpa cadar tanpa cikrang banyak melakuan manipulasi, waktu, uang," imbuhnya.
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Tribunjakarta.com/Rr Dewi Kartika H)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiku.com dengan judul Larangan Cadar dan Celana Cingkrang ASN, Irma Suryani : Aturan Negara, Kalau Tak Sepakat Keluar