Setelah itu, Panji dibawa oleh sejumlah orang ke kantor IN.
Lalu, IN memberikan uang sejumlah uang yang ditagih oleh Panji, yaitu Rp 500 juta.
"Saya dirangkul IN yang sambil menenteng senpinya, persis di depan kantor IN dia ancam bunuh saya. Katanya kamu di sini bikin masalah terus, kamu di sini bikin rusuh terus".
"Padahal kita di sana tidak ada niat keributan, sajam pun kita tak ada," kata Panji menirukan ucapan pelaku.
Panji kemudian dibawa masuk ke kantor IN.
Di situlah, Panji diberi uang Rp 500 juta untuk pembayaran utang.
"Hanya caranya (membayar) pun uang dilempar ke bawah diinjak-injak".
"Saya berlumuran darah, uangnya pun kena darah saya," katanya.
3. Sebanyak dua orang tertembak
Dalam kondisi terluka dan menahan rasa sakit, Panji tak lagi memikirkan uang.
"Dari situ saya keluar tanpa memikirkan uang, saya lari ke RSUD, kemudian lanjut ke polres untuk bikin laporan".
"Jadi ceritanya memang Rp 500 juta dibayar tapi setelah terjadi penembakan," tuturnya.
Panji mengaku, selain dirinya, ada seorang lagi yang diduga rekan IN yang terkena tembakan.
"Korbannya (penembakan) di sana ada dua, orangnya IN dan saya," ucapnya.
4. Pelaku Tak ada permintaan maaf, Panji lapor polisi