SERAMBINEWS.COM - SEBUAH patukan raja kobra yang sangat berbisa adalah dengan cepat membuat seekor ular piton kelojotan.
Dalam waktu tidak lama kemudian, ular piton itu kehilangan nyawanya.
Selanjutnya, raja kobra yang memenangkan duel sampai mati itu menunjukkan sifat aslinya sebagai ular pemangsa yang ganas.
Dengan mulutnya yang lentur, dia kemudian memasukkan tubuh ular piton itu, sedikit demi sedikit.
Sebagaimana dikutip Warta Kota dari Daily Mail, Jumat (15/11/2019), pertempuran tersebut memang sangat nyata dialami kaum ular di alam yang ganas.
Kisah ini adalah seekor ular bertarung melawan ular:
Seekor ular kobra sangat berbisa menelan seluruh piton, sebelum penduduk setempat mendapati klub pertempuran itu mati di Filipina.
Warga Kibalawan yang ketakutan, Filipina, bereaksi dengan memukuli raja kobra sampai mati.
• Pendaftar CPNS di Pidie Capai 1.072 Orang, 357 Peserta Telah Megirimkan Berkas
• Miris! Seorang Anak Turunkan Ibu Renta di Depan Masjid untuk Mengemis, Dibekali Caping dan Karung
• Fakta Tak Terduga Tentang KKB Papua, Kapolda Papua Sebut OPM Pengangguran dan Cari Perhatian
Seekor raja kobra membunuh seekor ular piton dengan satu patukan maut dan kemudian menelannya. (Daily Mail)
Seekor raja kobra Filipina yang sangat berbisa dan membunuh ular sanca hanya dengan satu gigitan.
Ular piton itu sedang dicerna di perut ular kobra, ketika penduduk desa membukanya.
Laporan ini ditulis oleh Ryan Fahey untuk Mail Online
Ini adalah saat perut berliku raja kobra yang panjang ditemukan, setelah dia menelan seluruh tubuh ular piton.
Penduduk yang ketakutan melihat ular kobra Filipina yang sangat berbisa di sawah di Davao del Sur di selatan negara itu pada Rabu sore.
Raja kora Itu telah membunuh piton dan menelannya utuh, dengan hanya menyisakan ekor ular tersebut tergantung di rahangnya.
• Dampak Bangkai Babi Masuk Singkil, Harga Ikan Terjun Bebas
• Lahir Berbarengan dengan Cucu Jokowi, Ini Arti Nama Bayi Wishnutama & Gista Putri
• Terungkap Misteri Sungai Nil Tak Pernah Kering Meski Kemarau Panjang, Airnya Mengalir 30 Juta Tahun