WWF Aceh Sebut Manggrove tak Butuh Manusia, Tapi Manusia yang Membutuhkan Manggrove
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Advisor WWF Indonesia Perwakilan Aceh, Firman Hadi, mengatakan, manggrove tidak membutuhkan manusia, akan tetapi manusialah yang membutuhkan manggrove.
Hal itu dikatakan Firman Hadi, saat memberikan materi sosialisasi pengolahan hutan manggrove dan kegiatan advokasi restorasi manggrove untuk pengelolaan tambak berkelanjutan.
Acara ini diikuti puluhan pelajar SMA/SMK, mahasiswa, dan petani tambak, yang digelar LSM Bale Juroeng dan WWF, di Hutan Manggrove Restorasi Bale Juroeng, Gampong Sungai Lueng, Kecamatan Langsa Timur, Senin (18/11/2019) sore.
Firman Hadi menambahkan, hutan manggrove atau bakau banyak tumbuh di kawasan pesisir pantai, tapi saat ini pertumbuhan hutan bakau tersebut semakin menurun.
Dengan tekanan-tekanan yang dialami oleh hutan mangrove seperti penebangan liar, pengalihan fungsi lahan dan lainnya.
• Pemerintah Aceh Respons Usulan Bangun Monumen Tjoet Nja’ Dhien
• Media AS Sebut Bali dan Pulau Komodo Tempat Wisata No List, Apa Alasannya?
• 3 Pejabat Utama Polda Aceh dan Kapolres Sabang Dilantik, Dirlantas Mantan Kabid Humas Polda Sulsel
Karenanya, diperlukan strategi pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove.
Hal ini merupakan salah satu dari strategi pada program kita untuk mempertahankan hutan mangrove yang tersisa dari tekanan tekanan yang ada.
Untuk itu, mangrove harus dibudidayakan dan dilestarikan mengingat banyak manfaat yang bisa kita rasakan.
"Dengan melestarikan hutan mangrove, itu artinya kita menjaga keseimbangan lingkungan," sebutnya.
Perwakilan WWF Aceh Bidang Marine, Baihaqi, menambahkan, banyak manfaat dari hutan manggrove, selain untuk menajga kelestarian alam dan lingkungan hidup.
Hubungan mangrove dengan tamabak sangat erat kaitannya, dimana mangrove selain dapat menahan abrasi dapat juga menyerap racun yang ada dalam kawasan tambak.
• Kaki Burong Tersangka Pencurian di Aceh Utara Ditembak, Ini
• Marah Putrinya Ngobrol dengan Pacar Malam-malam, Seorang Ayah Nekat Setrum dan Gorok Leher Anaknya
Selain itu, hutan mangrove juga menjadi tempat habitat hewan, spesies seperti udang, kepiting, ikan, burung dan binatang lainya untuk berkembang biak di kawasan mangrove.
Sehingga mangrove bisa membantu makhluk hidup lain. Maka dari itu, dia mengajak semua elemen menjaga dan merawat mangrove, dan ini merupakan tugas bersama semua pihak.
Lalu, untuk meningkatkan keberhasilan budidaya udang tak lepas dari sistem yang memerhatikan aspek manajemen budidaya dan lingkungan.
Meskipun dalam prakteknya, sistem manajemen ini belum sepenuhnya diterapkan oleh para pelaku usaha budidaya.
• Ny Nurhanifah M Yatim AMk Sosok Aktif Pengajar Alquran Anak-anak
Hal itu disebabkan minimnya akses informasi untuk peningkatan kapasitas petambak, serta model pembelajaran yang masih berbasis tradisi dan belum sistematik.
Sehingga banyak petani tambak yang belum menghasilkan produk budidaya secara optimal.
Menyikapi persoalan itu, perlu adanya peningkatan pemahaman dan pengenalan sistem Standar Operasional Prosedur (SOP) kepada para petambak budidaya udang tradisional.
Banyak yang berpendapat bahwa mangrove adalah tempat hidup banyak makhluk hidup.
Karena tak hanya manusia saja yang mendapat manfaat dari adanya hutan manrove ini, tapi juga makhluk hidup lainnya.
Sementara Direktur Bale Juroeng, Iskandar Haka SE, didampingi Humas, Edy Phonna SE, melaporkan, sosialisasi ini salah satu upaya untuk memberikan pemahaman kepada semua pihak tentang pentingnya manggrove dan lingkungan.
Karena, mangrove memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, baik sebagai fungsi edukasi, biologi, maupun ekonomi, serta berbagai fungsi lainya untuk kehidupan.
• Anggota Komisi II DPR RI Saan Mustapa: Suatu Kemunduran Kalau Pilkada kembali ke DPRD
"Apa bila kita tidak menjaga dan melestarikannya, maka manggrove akan terancam kepunahannya," sebut pria akrap disapa Bang Is ini.
Dia menambahkan, manggrove sangat berpengaruh dengan alam, salah satunya cuaca, pengaruh biro air. Penebangan liar mangrove akan berdampak buruk pada lingkungan .
Menurut Iskandar, sebelumnya pihak LSM Bale Juroeng juga menerima penyerahan 35 orang relawan dari Pencak Silat Rampoe, untuk bergabung bersama Bale Juroeng.
Pihannya juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran adik-adik pelajar dan mahasiswa yang telah menghadiri kegitan sosialisasi dan advokasi ini.
"Biasanya kita belajar di dalam ruangan, tapi kali ini kita langsung belajar di lokasi kawasan manggrove," tutup Iskandar Haka.(*)
• PT Mifa Bangun Sarana Pendukung Wilayah Konservasi Penyu Pesisir Barat Selatan Aceh
• Pendaftaran CPNS 2019 Tinggal 6 Hari Lagi, Ini Formasi yang Masih Sepi Pendaftar, Apa Saja?