Personel BPBD turun menggunakan perahu karet dan mengevakuasi para korban dengan cara langsiran.
Seperti berita sebelumnya, Hujan deras yang mengguyur Kota Subulussalam sejak petang tadi menyebabkan banjir di Dusun Silak, Desa Penanghalan Barat, Kecamatan Penanggalan, Kamis (28/11/2019).
Banjir terjadi akibat meluapnya Lae Kombih atau sungai yang membentang di daerah ini.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, banjir menyebabkan 20 petani terjebak.
Dari 20 warga yang terjebak merupakan anak-anak.
Warga terjebak saat pulang dari sawah. "Ada 20 warga terjebak," kata Nukman Suryadi.
Saat ini personel SAR dan BPBD Subulussalam sedang mengevakuasi dengan perahu karet.
Selain menyebabkan banjir di Dusun Silak, Desa Penanggalan Barat, Kecamatan Penanggalan, Hujan deras yang melanda Kota Subulussalam Kamis (28/11/2019) sore juga menimbulkan longsor di Jalan Nasional Aceh Medan, Sumatera tepatnya di Desa Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan.
Akibatnya, jalur lintas Subulussalam, Aceh-Medan, Sumatera Utara maupun sebaliknya lumpuh.
Informasi dihimpun Serambinews.com, longsor menyebabkan badan jalan nasional penghubung Aceh-Medan lumpuh total.
Longsor terjadi pada sore jelang malam tadi setelah hujan deras mengguyur. “Ada longsor di daerah Nantampuk Mas,” kata Jaka Pratama kepada Serambinews.com.
Menurut informasi hingga malam ini ratusan kendaraan dari Aceh menuju Medan Sumatera Utara maupun sebaliknya masih terperangkap di lokasi longsor.
Longsor terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
Seperti diberitakan, cuaca ekstrem berupa hujan deras, angin kencang dan terus melanda Kota Subulussalam terutama petang dan malam hari seperti yang terjadi.
Kondisi ini membuat Jalan Nasional Subulussalam-Medan rawan tanah longsor dan pohon tumbang. Pantauan Serambinews.com, setiap hari Kota Subulussalam terus dilanda hujan dan petir.