Mereka menggelar tikar dan kemudian meletakkan barang dagangan di atas tikar tersebut layaknya orang berjualan. Mereka menyatakan yang duduki itu bukan jalan, namun lokasi pasar. Sebab, selama ini di jalan tersebut banyak pedagang yang berjualan. Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas di Jalan T Nyak Adam Kamil, lumpuh total.
Jalan T Nyak Adam Kamil tepatnya dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Oyon, Subulussalam, Rabu (4/12/2019) pagi, mendadak ramai oleh aksi puluhan pedagang sayur yang selama ini berjualan di pasar tradisional kota itu. Aksi dengan cara memblokir jalan tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pedagang sayur yang ‘bebas’ berjualan di tepi jalan tersebut. Mereka menilai itu mematikan usaha pedagang di lokasi pasar.
Menurut pedagang yang sebagian besar emak-emak itu, mereka tak terima sebagian pedagang dibiarkan berjualan di badan jalan. Sebab, barang milik pedagang di lokasi pasar tidak laku dan akhirnya membusuk. Padahal, mereka mengaku harus mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya sewa lapak di pasar, biaya kebersihan, dan lain-lain. "Kami harus mengeluarkan banyak uang, tapi dagangan tidak laku sehingga membusuk," teriak para pedagang sambil memegang terong dan sayuran.
Pedagang itu juga mengungkapkan, sayur di lokasi pasar tidak laku lantaran pembeli enggan masuk. Penyebabnya, di pinggir jalan sudah ada sayuran milik pedagang lain. Lagi pula, pedagang di pinggir jalan tersebut menjual barang dengan harga yang lebih murah dan mudah dijangkau oleh pembeli. Pedagang memprotes sambil mengacung-acungkan sayuran, mengucek, dan melemparnya ke jalan.
Mereka menggelar tikar dan kemudian meletakkan barang dagangan di atas tikar tersebut layaknya orang berjualan. Mereka menyatakan yang duduki itu bukan jalan namun lokasi pasar. Sebab, selama ini di jalan tersebut banyak pedagang yang berjualan. Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas di Jalan T Nyak Adam Kamil, lumpuh total. Beberapa pengendara sempat protes karena merasa terganggu. Namun, setelah cekcok dengan pendemo, pengendara mengalihkan arah kendaraan mereka guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pedagang mengaku tetap akan memblokir badan jalan sampai ada ketegasan dari Pemko setempat. Mereka keukeuh tidak bergeser dari jalan itu jika permintaan agar pedagang di pinggir jalan dimaksud belum ditertibkan. Permintaan mereka hanya satu yakni pemerintah harus menertibkan semua pedagang selama ini berjualan yang di badan jalan tersebut.
Segera ditertibkan
Kadisperindagkop Subulussalam, Asmial, berjanji akan segera menertibkan emak-emak pedagang sayur yang berjualan di sekitar jalan T Nyak Adam Kamil dekat SPBU Oyon. "Itu segera akan kita tertibkan, tapi hari ini (kemarin-red) kita arahkan masuk ke pasar, jangan ada yang memblokir jalan," kata Asmial kepada wartawan saat membujuk emak-emak pedagang yang menggelar aksi dengan memblokir jalan, Rabu (4/12/2019).
Ia mengakui adanya persoalan antara emak-emak pedagang sayur yang berjualan di lokasi pasar dengan yang di pinggir jalan T Nyak Adam Kamil. Namun, kata Asmial, hal tersebut tidak bisa dipungkiri lantaran hampir di semua daerah ada kegiatan pasar pagi. Masalahnya, lanjut Asmial, hanya soal jadwal pasar pagi tersebut perlu diatur dengan baik.
Soal protes emak-emak pedagang sayur tersebut, Kadisprindagkop Subulussalam berjanji segera menuntaskannya. Sebab, tambah Asmial, protes bukan saja disampaikan oleh emak-emak, tapi ada juga surat keberatan dari pemilik toko di sekitar jalan yang merasa terganggu dengan kegiatan jual beli di sana. Karena itu, sebut Asmial, pihaknya memiliki dasar kuat untuk menertibkan aktivitas emak-emak pedagang sayur di jalan dan dipindahkan ke lingkungan atau lokasi pasar.
Mantan Kadis Sosial Subulussalam ini juga mengakui, protes dari emak-emak pedagang sayur di pasar terhadap pedagang di jalan baru diajukan ke dinas beberapa hari lalu. “Makanya, kami belum sempat menindaklanjuti hingga tadi pagi (kemarin-red) terjadi aksi blokir jalan oleh puluhan emak-emak pedagang sayur,” pungkas Asmial. (khalidin)