Ia dibawa menggunakan kursi roda untuk menuju ruang gawat darurat.
Kelana pun mengantar istrinya.
Saat berada di depan ruangan, petugas medis menanyainya.
Petugas medis menanyakan kartu identitas (semacam KTP) sang istri.
Sontak, Kelana teringat bahwa dirinya lupa membawanya.
• Siap-siap, Daftar Smartphone Berikut Tak Bisa Gunakan WhatsApp di Tahun 2020, Ponsel Kamu Termasuk?
• Komentari Kebijakan Nadiem Makarim Bakal Hapus UN, Fahri Hamzah: Katanya Enggak Ada Visi Menteri?
Dia pun mengatakan bahwa dirinya lupa membawa dokumen medis sang istri.
Sebab, ia cepat-cepat membawa istri ke rumah sakit.
"Dalam keadaan isteri yang telah pecah ketuban di rumah maupun di mobil, mana mungkin saya sempat untuk memikirkan hal lain kecuali keselamatan istri dan bayi saya," tulis Kelana.
Namun, petugas medis tetap meminta Kelana untuk menyerahkan KTP sang istri.
Tanpa KTP, persalinan di rumah sakit tidak bisa dilakukan.
Kemudian, petugas medis pun menyarankan Kelana kembali ke rumah untuk mengambil KTP istri.
Namun, Kelana enggan melakukannya.
Sebab, rumahnya berjarak 15-20 menit dari rumah sakit.
Kelana ingin istri dan bayinya segera ditangani.
Ia pun menawarkan KTP-nya sebagai jaminan.