Serta ancaman pembunuhan terhadap wartawan.
Akrim mengaku, bahwa senjata yang sempat diamankan itu bukan senjata api.
Tetapi itu pistol korek api yang dibelinya beberapa tahun.
Benda itu dibelinya sebagai barang koleksi.
Akrim yang dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (7/1/2020) di Mapolres Aceh Barat menjelaskan, saat wartawan itu sampai ke tempatnya bersama kawannya di Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan ia hanya membanting laci meja dengan keras.
Pada saat itu juga, Yatno sebagai penjamin keselamatan Aidil di tempat itu, mengambil benda yang mirip dengan pistol.
Menurut Akrim, itu adalah pistol korek api.
Di mana kemudian pistol korek api tersebut, diselibkan ke pinggang Yatno.
“Saya hanya mengatakan akan memukulnya, jika Aidil tidak mengklarifikasi beritanya.
Saya tidak pernah mengatakan akan membunuhnya, kalau saya katakan membunuh kenapa saya harus katakan pukul,” papar Akrim.
Ia mengaku, saat itu sedang dalam kondisi kurang sehat.
Serta diselimuti masalah pribadi.
Sehingga sedikit emosi dan kurang mengenakkan saat berhadapan dengan salah satu wartawan, pada malam itu.
“Saya mohon maaf jika malam itu ada yang kurang mengenakkan, atas sikap saya terhadap Aidil saat di tempat saya,” ujar Akrim.
Ditegaskannya, bahwa ia tidak memiliki senjata api.