KOTA JANTHO - Ratusan warga bersama aparatur sipil negara (ASN)/tenaga kontrak di lingkungan Pemkab Aceh Besar, Kamis (23/1/2020) pagi sekitar pukul 08.30 WIB, melaksanakan shalat Istisqa (shalat minta hujan) di Lapangan Sepak Bola Lonkali, Gampong Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. Shalat yang dilaksanakan sesuai dengan seruan bersama Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali, tertanggal 16 Januari 20202, itu diimami oleh Abu H Athaillah Ishak Al-Amiry atau lebih dikenal dengan Abu Ulee Titi (Pimpinan Dayah Ulee Titi, Kecamatan Ingin Jaya).
Bupati Mawardi bersama unsur forkopimda setempat ikut serta melaksanakan shalat tersebut. Untuk diketahui, musim kemarau yang melanda Aceh Besar dalam dua bulan terakhir menyebabkan kekeringan di sebagian besar sumber air, areal persawahan, dan sungai yang ada di kabupaten itu. Karena kondisi tersebut, tanaman padi yang ada di hampir semua kecamatan dalam wilayah Aceh Besar, hampir dipastikan gagal panen.
“Kalau tidak turun hujan, tanaman padi petani kita bisa gagal panen. Mudah-mudahan dengan shalat ini, Allah memberikan rahmat dan memberkati Aceh Besar khususnya dan Aceh umumnya bisa segera turun hujan, sehingga tanaman padi petani kita membaik kembali,” ungkap Bupati seusai shalat, kemarin.
Dikatakan, pihaknya selama ini sudah melakukan berbagai upaya agar tanaman padi di sejumlah kecamatan di kabupaten itu dapat diselamatkan, meski tak turun hujan. Tapi, sambung Mawardi, upaya tersebut tidak maksimal karena debit air pada sejumlah sumber yang ada di Aceh Besar, sudah berkurang.
“Sebelumnya, kita sudah bagikan mesin pompa kepada petani. Tujuannya, bila ada sumber air dapat ditarik dengan mesin tersebut. Tapi, kalau tidak ada debit air tetap tak bisa ditarik. Karena itu, kita sangat berharap shalat dan doa kita diterima Allah SWT dan menurunkan hujan di wilayah kita dan Aceh umumnya,” timpal Bupati.
Mawardi menyebutkan, Aceh Besar memiliki sawah seluas 29.000 hektare. Untuk memenuhi kebutuhan air ke seluruh lahan tersebut, menurut Bupati, selama ini berhadap pada dua irigasi.
Kedua irigasi itu adalah Irigasi Krueng Aceh yang mampu mengairi 6.000 hektare sawah dan Irigasi Krueng Jreu (Aceh Besar), yang mampu menggairi 1.500 hektare lahan. Sementara di kecamatan lain seperti Seulimem, Baitusalam, Indrapuri, dan Kecamatan Kuta Cot Glie, masih banyak sawah yang belum memiliki irigasi. (h)