Cairan yang digunakan merupakan disinfektan yang memiliki kemampuan untuk mengatasi virus semacam ini.
"Kita sangat patuh terhadap SOP dan juga standar. Penyemprotan itu sudah disesuaikan dengan standar kesehatan dunia (WHO). Dan itu bukan yang pertama, itu untuk mem-back up lagi, memastikan lagi," kata Busroni saat dihubungi Kompas.com, Senin pagi.
Busroni mengatakan, langkah sterilisasi dengan penyemprotan semacam ini sudah dilakukan sebelumnya, saat WNI masih ada di dalam pesawat.
"Itu sebenarnya itu untuk memastikan saja, ndobeli. Dan itu kan air, kalau kena partikel kan akan merambat, jadi enggak harus dicelup gitu, kan enggak seperti itu," ujar Busroni menanggapi banyak pertanyaan netizen soal penyemprotan cairan yang tidak merata di seluruh tubuh.
Selain itu, Busroni juga menyebutkan, jika ada virus yang menempel, maka ia akan menempel pada permukaan tubuh yang mudah dijangkau, bukan pada area lipatan-lipatan tertentu.
"Misalnya ada partikel virus yang nempel kan enggak langsung ke lipatan-lipatan, dia pasti ke permukaan-permukaan yang sangat mudah tertempel, di situlah sasarannya (penyemprotan) kita," ujar dia.
Dengan semua upaya yang telah dilakukan, Busroni yakin perlakuan yang diberikan kepada WNI dari China sudah sangat maksimal dan sesuai dengan standar.
"Secara standar WHO, itu sudah dilakukan secara maksimal, ketika mereka mau berangkat, waktu di pesawat juga, nah ketika turun juga diulang," kata Busroni.
Adapun penyemprotan yang dilakukan dengan posisi WNI sambil berjalan agar proses berjalan cepat.
"Maksudnya begini, supaya jalannya tidak menghambat, satu orang-satu orang kan lama. Jadi kepastian untuk dapat semprotan itu dapat. Coba satu orang-satu orang, 200 ini kan lama banget, itu sambil jalan saja dapat," jelas Busroni.
• Seluruh Mahasiswa Aceh di Wuhan China Sudah Diterbangkan ke Natuna, Bagaimana Kondisi Mereka?
• VIDEO - Batik Air Pembawa 245 WNI dari Wuhan Mendarat di Batam, Tim Kesehatan Lakukan Pemeriksaan
Dipuji Media Inggris
Meski mendapat banyak sorotan dari pengguna media sosial, ternyata penanganan kepulangan para WNI dari Wuhan ini mendapat pujian dari media Inggris, The Daily Mail.
Dikutip dari Tribun Solo, The Daily Mail membandingkan standar perlakuan mengevakuasi WNI dari Wuhan ke Natuna, dengan penanganan evakuasi warga Inggris oleh pemerintah mereka.
Media yang berdiri sejak 1896 ini memperlihatkan bagaimana pemerintah Indonesia sangat ketat dalam memberikan proteksi kepada setiap petugas evakuasi maupun WNI yang dibawa pulang.
The Daily Mail menyebut pemerintah Inggris longgar dalam melindungi petugas yang terlibat dalam proses evakuasi.