Berita Lhokseumawe

Dana BOS belum Cair, Ini Persoalan yang Dihadapi 94 Sekolah di Kota Lhokseumawe

Penulis: Saiful Bahri
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Manajemen Bos SD-SMP Kota Lhokseumawe, Said Maimun.

Efeknya, untuk kebutuhan ATK saja, pihak sekolah pun harus mengutang dulu. Di samping berbagai kegiatan lainnya yang bisa dilaksanakan dengan dana BOS harus ditunda.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Biaya Operasional Sekolah (Bos) bagi 94 sekolah tingkat dasar atau pun menengah di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, sampai dengan Jumat (14/2/2020) belum cair.

Efeknya, untuk kebutuhan ATK saja, pihak sekolah pun harus mengutang dulu.

Di samping berbagai kegiatan lainnya yang bisa dilaksanakan dengan dana BOS harus ditunda.

Ketua Manajemen Bos SD-SMP Kota Lhokseumawe, Said Maimun, Jumat (14/2/2020) menjelaskan, banyak perubahan terkait dana Bos pada tahun 2020 ini.

Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Di antaranya, bila dulu, penyaluran dana dari pusat ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi dulu, baru selanjutnya ditransfer ke rekening sekolah.

Tak Sesuai Komitmen Ciptakan Kebun Plasma, DPRK Abdya Panggil Tiga Pemilik HGU di Abdya

"Namun tahun ini, dari pusat langsung ditransfer ke rekening sekolah, dengan tujuan proses penyaluran dana Bos bisa lebih cepat," katanya.

Lalu, tahun sebelumnya, dana BOS dikucurkan empat tahap.

Dengan ketentuan tahap pertama 20 persen, tahap kedua 40 persen, serta tahap ketiga dan tahap keempat masing-masing 20 persen.

Sedangkan tahun ini, dikucurkan dalam tiga tahap.

Dengan ketentuan, tahap pertama 30 persen, tahap kedua 40 persen, dan tahap ketiga 30 persen.

Terpenting, sebut Said Maimun, terkait perubahan jumlah dana, pada tahun ini jumlahnya bertambah untuk setiap siswa Rp 100 ribu.

Dulu untuk pelajar SMP satu orang Rp 900 ribu, kini menjadi Rp 1 juta.

Halaman
12

Berita Terkini