SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Selasa (5/5/2020) membantah keterlibatan dan dugaan propaganda oleh Venezuela.
Dua tentara Amerika dikatakan telah ditangkap setelah invasi laut yang mematikan dan masih misterius.
Presiden Nicolas Maduro, yang tidak berhasil ditumbangkan oleh Amerika Serikat selama lebih dari setahun, muncul di televisi negara, Senin (4/5/2020) dengan paspor yang katanya milik dua pasukan keamanan AS.
Citra AS itu terkait invasi ke Teluk Babi yang menghancurkan CIA di Kuba pada 1961 dan Donald Trump mencemooh keterlibatan dalam operasi yang tampaknya buruk.
• Venezuela Tangkap Dua Tentara AS, Rencanakan Pembunuhan Presiden Nicolas Maduro
• Venezuela Gagalkan Serangan Tentara Bayaran AS, Targetkan Presiden Nicolas Maduro
• Amerika Dakwa Presiden Venezuela Terlibat Perdagangan Narkoba, Korupsi, dan Pencucian Uang
"Itu tidak ada hubungannya dengan pemerintah kita," kata Trump kepada wartawan, yang didampingi Menteri Pertahanan AS, Mark Esper.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS , memperluas bantahan mereka dengan menuduh Maduro memasak "melodrama," dengan bantuan intelijen Kuba, dengan harapan mengalihkan perhatian masalah dalam negeri Venezuela yang sedang dilanda krisis.
“Ada kampanye disinformasi besar yang sedang dilakukan oleh rezim Maduro, sehingga sulit untuk memisahkan fakta dari propaganda," kata juru bicara itu.
Maduro menduga ada persekongkolan dengan Juan Guaido, pemimpin oposisi yang dianggap sebagai presiden sementara oleh Amerika Serikat dan sekitar 60 negara lainnya.
Terutama, Presiden Ivan Duque, presiden berhaluan kanan Kolombia.
Paspor yang diperlihatkan oleh Maduro mengidentifikasi orang Amerika yang ditangkap sebagai Luke Denman (34) dan Airan Berry (41).
Departemen Luar Negeri AS, yang secara rutin menuntut pembebasan warganya yang ditangkap di luar negeri.
Dikatakan juga sedang berusaha mempelajari Jordan Goudreau kelahiran Kanada, seorang mantan prajurit pasukan khusus AS yang mendirikan perusahaan keamanan swasta berbasis di Florida, Silvercorp USA.
Secara terbuka, Venezuela mengatakan perusahaan itu berupaya menggulingkan dan membunuh Maduro.
Bereaksi bantahan Trump, Menteri Informasi Venezuela, Jorge Rodriguez menunjukkan foto Jordan Goudreau di sebelah Trump.
Dia mengatakan foto itu diambil pada 18 Oktober 2018 di Charlotte, North Carolina, dan telah muncul di akun Instagram Goudreau.
AFP tidak dapat menemukan gambar ketika melihat melalui akun, @silvercorpusa.
Jaksa Agung , Venezuela Tarek William Saab sebelumnya membagikan di media sosial sebuah video di mana Goudreau mengatakan operasi terhadap Maduro yang melibatkan tentara bayaran sewaan sedang berlangsung.
Saab juga menunjukkan kontrak yang mengatakan Silvercorp USA memiliki perjanjian 212 juta dolar AS dengan Guaido .(*)