Berita Luar Negeri

Semenanjung Korea Memanas, Korea Utara Putuskan Semua Hubungan Komunikasi dengan Korea Selatan

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un (kiri), dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae In berpegangan tangan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Antar-Korea di Panmunjom, Jumat (27/4/2018).(AFP/KOREAN BROADCASTING SYSTEM)

Yo Jong mengatakan itu sebagai reaksi terhadap pelampiasan baru-baru ini yang mengancam akan menutup secara permanen kantor penghubung dan taman pabrik yang dikelola bersama.

Warga Korea Utara juga berpartisipasi dalam serangkaian aksi massa menentang pemerintah Seoul.

Aksi massa ini biasanya dilakukan oleh Korea Utara di saat ketegangan dengan dunia luar.

Kim Jong Un Muncul, Tentaranya Tembak Tentara Korea Selatan

Pemerintah Korea Selatan tidak segera menanggapi pengumuman Korea Utara itu.

Pemerintah Korea Selatan baru-baru ini mengatakan akan menjatuhi hukum bagi yang meluncurkan selebaran itu.

Namun, Korea Utara mengatakan tanggapan Korea Selatan kurang tulus.

Aktivis konservatif Korea Selatan mendesak pemerintah mereka untuk lebih keras terhadap Korea Utara dan menegakkan hak konstitusional untuk kebebasan berbicara.

Korea Selatan biasanya membiarkan aktivis meluncurkan balon seperti itu.

Tapi kadang-kadang mengirim polisi untuk menghentikannya ketika peringatan Korea Utara tampak serius.

Pada tahun 2014, pasukan Korea Utara menembaki balon propaganda yang terbang menuju wilayah mereka.

Korea Utara Bangun Fasilitas Baru Rudal, Lokasinya Dekat Bandara Internasional Pyongyang

Kedua Korea ini memiliki beberapa saluran hotline seperti telepon dan faks di seberang perbatasan.

Korea Utara menghalangi warga biasa melakukan panggilan telepon, surat, dan email.

Di antara saluran komunikasi itu,  ada hotline antara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang didirikan setelah pertemuan puncak mereka pada 2018.

Namun hotline itu tidak pernah digunakan secara terbuka oleh para pemimpin kedua negara itu.

Pejabat dari kedua negara biasanya bertukar pesan singkat sehari dua kali melalui saluran tingkat bawah.

Halaman
123

Berita Terkini