Jamaah Tabligh Aceh 3 Bulan Terjebak di Nepal, Sempat Diusir dari Masjid dan tak Punya Uang Pulang
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Beberapa warga Aceh ternyata masih berada di luar negeri, tertahan dan tak bisa pulang. Salah satunya di Nepal.
Informasi keberadaan warga Aceh di Nepal ini diungkapkan Teddy Herianto, warga Banjarmasin yang baru kembali dari negara tersebut.
Teddy kepada Kompas.com, rabu (10/6/2020, mengatakan, keseluruhan ada 20 WNI yang terjebak di Nepal, termasuk dirinya.
Teddy bersama rekannya berangkat ke Nepal untuk melakukan aktivitas pendakian di Pegunungan Himalaya.
Mereka berdua berangkat ke Nepal pada tanggal 7 Maret 2020 dan merencanakan kembali ke Indonesia pada tanggal 26 Maret 2020.
Namun, saat bersiap meninggalkan Nepal usai pendakian, pemerintah setempat sudah memberlakukan lockdown akibat merebaknya virus Corona di wilayah itu.
• Dokter Amerika Serikat Sebut Virus Corona Mimpi Buruk di Planet Ini Selain Ebola dan HIV
• Plt Gubernur Aceh Disebut Antek PKI, Koalisi NGO HAM: Usut Tuntas, Ini Bisa Picu Konflik Horizontal
• Ketahuan Menyontek Saat Ujian, Seorang Mahasiswa Cina Nekat Melompat dari Atas Gedung
Lockdown diberlakukan mulai 22 sampai 31 Maret 2020, terus diperpanjang hingga Mei 2020.
Akibatnya, Teddy terjebak di Kathmandu dan tinggal di sebuah hotel selama tiga bulan.
Dari 20 WNI yang terjebak itu, dikatakannya, baru dua orang yakni dirinya sendiri dan satu WNI lain yang berhasil keluar dari Nepal dan kembali ke Tanah Air.
Karena itu, ia berharap Pemerintah segera mengambil langkah diplomasi untuk memulangkan seluruh WNI yang terjebak tersebut.
“Semua WNI di Nepal sangat berharap bisa segera dipulangkan karena saat ini mereka kekurangan biaya untuk hidup sehari-hari,” ujar Teddy yang tiba di Indonesia, Rabu (9/6/2020) kemarin.
Teddy mengaku seorang rekan seperjalanannya dari Indonesia, Ani Mardhani juga masih tertahan di Nepal, termasuk beberapa orang anggota jamaah tabligh asal Aceh.
• 12 Tahun Menikah Istri Selalu Tolak Hubungan Intim hingga Suami Frustasi, Penyebabnya Tak Disangka
• Laut China Selatan Makin Memanas, ASEAN Harus Bersatu Lawan Tiongkok
• Golkar Jawa Tengah Ajukan Putra Aceh Jadi Pendamping Gibran Rakabuming di Pilkada Solo
"Mereka sangat ingin kembali ke Indonesia, dan satu-satunya cara untuk memulangkan mereka harus melobi ke Pemerintah Nepal karena tidak ada lagi penerbangan yang keluar Nepal, KBRI harus mengirim pesawat untuk menjemput mereka," ujarnya.
Teddy juga membantah kalau sudah ada 19 WNI yang dipulangkan dari Nepal.
"Dari data terakhir ada 20 WNI di Nepal saat ini dan baru saya dan Mbak Anna yang berhasil keluar Nepal, tidak ada yang lain," pungkasnya.
Teddy pulang ke Indonesia dengan biaya sendiri yang totalnya cukup mahal, mencapai sekitar Rp 65 juta. Dia melakukan perjalanan dengan dua rute penerbangan yakni, Kathmandu-Doha-Amsterdam dan Amsterdam-Doha-Jakarta.
"Keluarga banyak membantu selama proses kepulangan ke Indonesia, terutama biaya perjalanan yang kalau ditotal mencapai sekitar Rp 65 juta," ungkapnya.
Selama di Nepal, Teddy mengaku menginap di hotel. Biayanya hanya sebesar Rp 13 juta. Beruntung, sebelum meninggalkan Nepal, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangladesh juga membantu biaya pembayaran hotel selama sebulan.
"Ada bantuan terakhir sebelum berangkat ke Indonesia dari KBRI untuk bayar tagihan hotel, dan untuk hotel di sana memang murah sih karena hotel-hotel kecil banyak. Para traveler banyak menginap di hotel kecil," tambahnya.
Penelusuran Serambinews.com, para jamaah tabligh asal Aceh tiba di Kathmandu, Nepal, setelah melakukan umrah di Arab Saudi.
Mereka ke Nepal untuk menghadiri Ijtima di Saptari, provinsi yang berbatasan dengan India, pada pertengahan Februari lalu.
Begitu kebijakan lockdown diberlakukan pemerintah setempat, para jamaah tabligh tersebut sempat bertahan di Masjid Jami di desa Imadol, Mahalaxmi, Nepal.
Namun itu tak berlangsung lama. Mereka diusir karena warga setempat memprotes kehadiran para WNI yang dikhawatirkan membawa virus Corona. Keributan juga sempat terjadi, beruntung tidak ada yang terluka.
Para WNI kemudian dipindahkan ke Godavari Resort di Lalitpur untuk menjalani karantina. Aparat keamanan kemudian kembali memindahkan mereka ke Hotel Sunway Inn di Kathmandu demi alasan keamanan.
• Temukan Kejanggalan Saat Lihat Satelit, Peneliti Ini Klaim Corona Sudah Mewabah Sejak Agustus 2019
• Heboh Warga Cina Datangi RSUD Peureulak, Begini Penjelasan Jubir Covid-19 Aceh Timur
• Makin Tunjuk Otot, China Punya 2.200 Rudal Balistik Berjangkuan 5.500 Km, Apa Respon Amerika?
Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh merangkap Nepal, Rina Soemarno, medio April lalu juga mengakui keberadaan jamaah tabligh asal Aceh.
"Mereka anggota Jemaah Tablig. Mereka berasal dari Medan dan Aceh," kata Rina Soemarno. Jumlahnya dia sebutkan sebanyak 13 orang.(*)
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul “Berencana Mendaki Himalaya, WNI Ini Malah 3 Bulan Terjebak Lockdown di Nepal, Ini Kisahnya”, https://regional.kompas.com/read/2020/06/10/17541431/berencana-mendaki-himalaya-wni-ini-malah-3-bulan-terjebak-lockdown-di-nepal?page=all