Persiraja Mania

Siapkan Stadion Lhong Raya dan Lampineung, Persiraja Usulkan Liga 1 Digelar di Aceh

Penulis: Muhammad Nasir
Editor: Imran Thayib
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kiper Persiraja Banda Aceh, Fakrurrazi (kiri) mencoba menangkap bola dibayang-bayangi pemain Persik Kediri, Nikola Asceric (tengah) saat pertandingan Liga 1 2020 di stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (14/3/2020).

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) berkeinginan menggulirkan kompetisi Liga 1, serta Liga 2 setelah terhenti sejak Maret 2020 lalu menyusul pandemi virus Corona (Covid-19).

Dalam rapat virtual PSSI bersama klub, kompetisi Liga I dijadwalkan berputar mulai September mendatang.

Sementara bagi klub Liga 2, mereka harus siap-siap mengingat pertandingan akan dipentaskan awal Oktober.

Baik Liga 1 dan Liga 2, PSSI dan PT LIB akan memusatkan seluruh pertandingan di Pulau Jawa.

Hanya saja, usulan tersebut ditolak oleh klub promosi asal Banda Aceh, Persiraja.

Bahkan, Lantak Laju–julukan Persiraja–menawarkan agar kompetisi Liga 1 bisa dipentaskan di Aceh.

Presiden Persiraja, H Nazaruddin Dek Gam kepada Serambinews, Selasa (9/6/2020), mengakui, mereka memberi usulan agar pertandingan di kompetisi tertinggi di Tanah Air digelar di Aceh saja.

Karena, karena Aceh memiliki fasilitas Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh.

Bahkan, jika pertandingan dilanjutkan tanpa penonton, juga dapat digelar di Stadion H Dimurtahala, Lampineung.

“Selama ini, Stadion Lampineung sudah layak digunakan dari segi lapangan, hanya saja tribun penonton yang belum memenuhi standar,” jelasnya.

Plt Gubernur Aceh Disebut Antek PKI, Koalisi NGO HAM: Usut Tuntas, Ini Bisa Picu Konflik Horizontal

Pasutri Asal Lhokseumawe yang Positif Covid-19 Sepulang dari Medan Awalnya Lakukan Rapid Test

Ketahuan Menyontek Saat Ujian, Seorang Mahasiswa Cina Nekat Melompat dari Atas Gedung

Menurut Dekgam, memindahkan homebase ke Pulau Jawa akan menimbulkan masalah psikologis ke pemain.

Sebab, mereka akan berjauhan dengan keluarga selama delapan bulan.

Di sisi lain, klub juga harus mencari lapangan latihan dan harus membayar biaya lapangan. "Sedangkan di Aceh kan gratis, karena lapangan sendiri," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, sebelum kompetisi Liga 1 dihentikan, punggawa Persiraja sukses nangkring di posisi tujuh klasemen sementara.

Halaman
12

Berita Terkini