Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Melonjaknya kasus positif Covid-19 di Aceh sejak sepekan terakhir, membuat Pemerintah Aceh dengan semua stake holder, termasuk Polda Aceh kembali akan memperketat wilayah perbatasan Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Direncanakan, empat titik perbatasan Aceh-Sumut, Aceh Tamiang, Subulussalam, Aceh Singkil, dan Aceh Tenggara akan kembali ditutup dalam waktu dekat.
Namun penutupan perbatasan Aceh Sumut ini bukan artinya tidak boleh masuk sama sekali, yang terkait dengan logistik atau sembako akan diizinkan.
Menurutnya, tim hanya akan mengawal ketat para pendatang atau warga Aceh yang ingin pulang kembali ke Aceh.
Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol Dicky Sondani kepada Serambinews.com mengatakan, direncanakan, Polda Aceh bersama tim gugus tugas provinsi dan kabupaten/kota (wilayah perbatasan) akan memberlakukan sistem penjagaan seperti saat menjelang lebaran Idul Fittri beberapa waktu lalu.
• Cerita Pemulung Melahirkan Disemak-semak Kebon Petai Saat Hujan Deras, Putri: Itu Ibu Kandung Saya
• Israel Berencana Caplok Tepi Barat, Hamas Nyatakan Siap Perang
• Pemko Sabang Raih WTP yang Ke-8 Kalinya Secara Berturut-turut
“Ditutup, tapi bukan sama sekali ditutup tidak boleh masuk. Yang kita halau itu ya bis-bis umum, kita ingin mencegah para OTG yang masuk ke Aceh,” katanya.
Lantas bagaimana dengan mobil pribadi atau sembako?
“Kalau untuk logistik, sembako, dan kebutuhan lainnya tetap boleh, tapi ada syaratnya. Ini memang belum final, tapi arah ke sana sudah ada. Sekarang sedang dibahas bagaimana soal kelengkapan dan juga mekanismenya seperti apa,” pungkas Kombes Dicky.(*)