Luar Negeri

Pelapor Khusus PBB Keluarkan Laporan, AS Harus Bertanggungjawab Atas Kematian Jenderal Top Iran

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan ribu warga berkumpul untuk berkabung di tengah-tengah kendaraan pembawa jasad Jenderal Qasem Soleimani di Kerman, Iran pada 7 Januari 2020.

Bahkan, tidak ada tindakan yang diperlukan atau dibenarkan, ujar Callamard.

"Tidak ada bukti yang diberikan bahwa serangan pesawat tak berawak di negara ketiga diperlukan,” tambahnya.

"Soleimani bertanggung jawab atas strategi militer Iran, dan tindakan di Suriah dan Irak,” katanya.

Tetapi jika tidak ada ancaman nyata terhadap kehidupan, tindakan yang diambil AS itu melanggar hukum.

Pembunuhan Soleimani, yang memimpin Pasukan Quds, cabang operasi asing dari Pengawal Revolusi Iran, memicu kesedihan di Iran.

Teheran membalas dengan menembakkan tembakan rudal balistik ke pasukan AS yang ditempatkan di Irak.

Serangan di markas Irak barat Ain Al-Asad tidak menewaskan tentara AS, namun puluhan tentara menderita trauma otak.

Laporan Callamard membahas pembunuhan yang ditargetkan melalui drone bersenjata.

Hal itu engingat proliferasi penggunaan drone dan kemampuan yang berkembang selama lima tahun terakhir.
Dia membuat rekomendasi untuk mengatur penggunaannya dan meningkatkan akuntabilitas.

Callamard mengatakan insiden seperti pembunuhan Soleimani dan serangan September 2019 di Arab Saudi pada fasilitas pemrosesan minyak menghasilkan reaksi politik yang kuat.

Teknologi drone dan serangan drone menghasilkan tantangan mendasar terhadap standar hukum internasional, tambahnya.(*)

Berita Terkini