"Maka orang yang meninggal matanya terbuka, dan ketika kita melihat orang mati hendaklah menutupkan matanya.
SERAMBINEWS.COM - Tidak ada yang tahu kapan kita akan meninggal dunia.
Semua itu rahasia illahi. Langkah, rezeki, pertemuan dan maut itu rahasia Allah SWT.
Akan tetapi sebelum ajal menjemput ada baiknya kita mempersiapkan diri untuk bekal di akhirat nanti.
Ustadz Abdul Somad (UAS) memaparkan amalan yang Insya Allah jika kita rutin mengerjakannya maka akan menjadi bekal disaat menjelang ajal dan juga bisa membawa kita ke dalam syurga.
"Sampai masanya tiba datang malaikat maut membawa kain kafan dari cahaya lalu malaikat menampungnya keluarlah ruh sejuk dari kaki naik keatas berhembuslah sampai ke mulut "Fanafaktu bihi miruhi" aku hembuskan aku tiupkan, dulu waktu kujadikan dari tanah ditiup dari mulut maka keluarnya pun dari mulut, mata memandang biji matapun seolah akan keluar,"
"Maka orang yang meninggal matanya terbuka, dan ketika kita melihat orang mati hendaklah menutupkan matanya.
Begitulah ketika kematian itu sudah tiba saatnya, sampai akhirnya ditutup pintu amalan kita,"
"Innalilahi wainna Ilaihi rajiun" kalau orang baik, ruhpun keluar dibawa malaikat dimasukan kain kafan minnur sampai ke pintu langit malaikatpun bertanya, inikah orang yang selalu amalnya dibawa dari pagi sampai petang, inikah orang yang amalnya dibawa hari kamis, inikah orangnya yang selalu amalnya dibawa pada bulan Nisfu Saban?, Iya inilah orangnya "Kammin mashurin filardi walayakuban fiisama'.
"Berapa banyak orang yang namanya mashur di Bumi tapi malaikat tak mengenalnya, tapi berapa banyak orang tak mengenalnya tapi malaikat mengenalnya."
"Itulah karena amalnya dibawa malaikat pagi dan petang, maka disambutlah dengan ramai oleh malaikat. Ini adalah berkat beberapa amalsholih yang dikerjakannya waktu di dunia."
Kemudian diceritakan Ustadz Abdul Somad ketia Nabi Muhammad Isro' Mi'raj berjumpa dengan orang yang telah meninggal, beliau mengatakan begitu sakitnya ketika kita akan mati seperti kambing yang dikuliti hidup-hidup, seperti tebasan pedang yang berkali-kali, seperti kail mata pancing yang masuk kedalam kulit yang basah ditarik disentapkan sehingga terikut dagingnya sampai keluar.
Untuk itu kita selalu membaca doa agar diselamatkan ketika menjelang sakaratul maut:
1. Allahuma awin a'alaina fiisyakaratulmaut
2. Taubatan qoblalmaut, (tobat sebelum mati)
3. Warohmatal indal maut (mendapatkan rahmat ketika mati)
4. Wamaghfirotal ba'dal maut (mendapat ampunan sebelum mati).
Ini semua supaya dibaca dengan pelan dan jelas, jangan sampai dibaca dengan cepat dan tidak jelas," begitu kata ustaz Abdul Somad.
Demikian juga ketika menghadapi sakaratulmaut penting membaca takbir " Allahu Akbar" supaya setan yang selalu membisikkan kejelekan takut dan tidak selalu menggodanya, karena menjelang kematian tiba hawanya akan haus dan panas, disitulah setan membawa air seolah-olah menawarkan air agar selalu mengikuti perintahnya.
"Sambil berkata jika engkau mau air maka sebut nama aku, itu kata setan, akan tetapi jika imannya kuat maka akan membaca takbir, maka setan tidak akan mampu menggodanya,"
Ustadz Abdul Somad melanjutkan " Setan pasti akan menggoda manusia, sampai kapan? Setan menggoda dari arah depan, dari arah belakang, dari arah kiri, dari arah kanan sampai jasad manusia meninggal tanpa menyebut nama Allah. Itulah akhir dari setan menggoda manusia.
"Maka kita harus selalu berzikir setiap waktu dan terjaga dari tidur. Manakala kita bangun tidur maka kita selalu berdoa "Alhamdulilahiladzi ahyana ba'damaamatana waailahinusur" demikian juga ketika lapar maka selapar-laparnya orang beriman manakala ia tengok makanan terus dia ingat kepada Allah, dan berdoa:"Allah bariklana fiimarozaqtana wakina adzabanar" inilah kehidupan bagi seorang iman."
Termasuk sebagai hamba Allah supaya bisa bersodakoh karena itulah yang akan menolong kita di hadapan Allah SWT.
"Laula akhortani ila ajalinqoorib (Kalau engkau aku beri umur panjang ya Allah, Apa yang akan aku lakukan) Faashodaqoh, maka aku akan bersodakoh Waakumminasholikhin, (Aku ingin beramalsholih).
Inilah nasihat yang diberikan oleh ustaz Abdul Somad agar sebagai orang beriman selalu teringat terhadap kematian dan selalu ingat terhadap dosa, maka berhentilah memperbanyak berbuat dosa sehingga bisa menjaga dirinya dan selalu ridho terhadap Allah SWT.
Karena ada suatu amalan yang lebih baik dari pada haji mabrur, ada yang lebih hebat dari jihat fiisabilillah, ada yang lebih hebat daripada baca Alquran, apa itu? Yaitu ridho menerima keputusan Allah.
Sosok Ustaz Abdul Somad
Dilansir dari Wikipedia, Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, pada 18 Mei 1977.
Sebagai pendakwah yang terkenal lewat canal Youtube, Abdul Somad sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih.
Dalam ceramahnya, Abdul Somad juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Sebagai penceramah, ia dikenal karena Ilmu dan kelugasannya dalam memberikan penjelasan dalam menyampaikan dakwah yang disiarkan melalui saluran Youtube.
Kajian-kajiannya yang baik dalam merangkai kata menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah Ustaz Abdul Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.
Ustaz Somad lahir di keluarga besar ulama asal Asahan yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I.
Sejak dari bangku sekolah dasar, Abdul SOmad dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran.
Ia menamatkan sekolah dasar di SD Al-Washliyah Medan pada tahun 1990.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan dan selesai pada 1993.
Lulus madrasah, ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu tahun.
Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996.
Antara 1996–1998, Abdul Somad sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Abdul Somad pada 1998 mencoba peruntungan dengan mendaftar sekolah ke Mesir.
Saat itu Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar.
Ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya.
Dari proses itu, SOmad memantabkan diri untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.
Tak berhenti di situ, usai lulus ia langsung melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.
Kemudian pada tahun 2004, melalui AMCI dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah, ia kembali terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa.
Somad melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.
Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. yang berarti "Diploma Studi Lanjutan" pada akhir tahun 2006.
Jika direkap singkat, maka jenjang Pendidikan formal Abdul SOmad adalah sebagai berikut; SD Al-Washliyah, Medan, tamat 1990, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah, Medan, tamat 1993, Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, In-hu, tamat 1996, S1 Al-Azhar, Mesir, 2002, S2 Dar El Hadith El Hassania, Kerajaan Maroko, 2006.
Dalam Studi S2 nya, Somad membuat karya ilmiah tesis dengan judul “Perbuatan Maksiat Penyebab Kerusakan Rumah Tangga (Judul Asli: Al-Ma’ashi Tu’addi ila Al-Faqri wa Kharab Al-Buyut).
Selain itu, ia juga menulis sejumlah buku best seller yang di antaranya adalah: “37 Masalah Populer, 99 Pertanyaan Seputar Sholat dan 33 Tanya Jawab Seputar Qurban.” (Bangkapos.com/Deddy Purwadi)
• Waspada, Anak Terlalu Lama Menatap Layar Gadget Bisa Sebabkan Ini
• Donald Trump Ancam Negara Bagian, Dana Federal Ditahan atau Sekolah Dibuka
• Ini Prioritas Utama Dinas Pendidikan Aceh bIla Diberlakukan Sistem Belajar Tatap Muka
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ustadz Abdul Somad Ingatkan Selalu Baca Doa Ini Agar Diringankan Saat Sakaratul Maut,