Laporan Zainun Yusuf I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS,COM, BLANGPIDIE - Pendidikan madrasah di bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), siap melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka tahun ajaran 2020/2021 mulai, Senin (13/7/2020) besok.
Madrasah di Abdya terdiri atas 20 MI (15 negeri dan 5 swasta), 8 MTs (4 negeri dan 4 swasta) dan 4 MA (1 negeri dan 3 swasta).
“Pembelajaran tatap muka mulai Senin khusus jenjang pendidikan MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah),” kata Kepala Kankamenag Abdya melalui Kasi Pendis, Adihar SPdI MA kepada Serambinews.com, Minggu (12/7/2020).
Sedangkan pembalajaran jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), katanya, dilaksanakan mulai September mendatang.
Dijelaskan bahwa pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan berpedoman keputusan bersama empat menteri. Mendikbud, Menag, Menkes dan Mendagri RI Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 tahun 2020, Nomor HK. 03.01/ Menkes/363/2020, Nomoir 440-882 tahun 2020.
Keputusan bersama itu tentang penyelenggaran pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Covid-19. Pembelajaran tetap muka menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kemudian dikuatkan lagi oleh Pemerintah Provinsi Aceh (Gubernur) dan Kanwil Kemenag Aceh serta Bupati Abdya.
Terkait hal ini, disetiap sekolah sudah disediakan wastafel lengkap bahan cuci tangan siswa dan guru sebelum masuk ruang kelas, juga disediakan alat pengukur suhu tubuh.
• Sampah Sisa Kebakaran Sudah Dikarungkan, Pedagang Pasar Inpres Harapkan Bisa Diangkut
• Cina Mengiba pada India Agar Mengakhiri Boikot Produk Mereka, Ini Rahasia Kekuatan India
• Kegiatan Belajar Tatap Muka untuk SD dan SMP di Langsa Masih Ditunda
Masker harus dipakai siswa dan guru saat PBM. “Masker sudah dibagikan pihak sekolah,” kata Adihar.
Ketentuan jaga jarak saat pembelajaran tatap muka, menurut Kasi Pendis pada Kankemenag Abdya itu, khusus madrasah yang memiliki jumlah siswa banyak, maka siswa masing-masing kelas dibagi menjadi dua bagian. Pembelajaran tatap muka dengan sistem sif dan bergiliran.
“Misalnya, sebagian siswa kelas I, II dan III belajar hari Senin, maka sebagian lainnya belajar di rumah (daring) yang mendapat materi pelajaran dari guru yang sama,” ungkap Adihar.
Giliran sebagian siswa kelas I,II dan III yang belajar di rumah mengikuti PBM pada hari Selasa. Demikian seterusnya, tapi khusus madrasah yang memiliki siswa yang banyak seperti MAN Blangpidie, kemudian MTsN 2 Manggeng dan MTsN 1 Susoh.
Kalau MTsN 4 Blangpidie siswanya tidak banyak sekitar 18 sampai 20 siswa, maka tidak perlu pembelajaran sistem sif.
Sesuai ketentuan, kata Adihar, kegiatan pembelajaran tatap muka selama empat jam. “Kami di Kankemenag sudah ada kulikulum darurat selama news normal,” katanya lagi.