Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - “Kupiah meukeutoep” benar-benar telah “mewabah.” Sampai saat ini, kopiah yang diproduksi oleh pria asal Garot, Pidie, Fadhil, sudah terjual 2000 pcs. Pembeli terbanyak berasal dari wilayah Jabodetabek.
“Alhamdulillah, penjualan kita mencapai 2000 pcs. Dominan penjualan di Jabodetabek,” kata Fadhil, yang juga pelatih tari ratoh Jaroe di sejumlah sekolah di Jakarta.
Satu kopiah dihargai Rp 100 ribu sampai Rp 130 ribu. Tergantung bahan dan ukuran. “meukeutoep” yang dijual Fadhil adalah hasil cetakan dengan bahan ringan dan murah. “Bukan hasil rajutan tangan. Tapi buatan mesin,” kata Fadhil.
Fadhil memproduksi “meukeutoepnya” dari Pulau Jawa, mengingat bahan dan harganya mudah dan lebih murah. Namun disain dan detilnya tetap meniru kupiah meukeutoep dari Garot, Pidie, tempat Fadhil dilahirkan,
Fadhil menjual “meukeutoep” dengan cara online via WhatsApp (WA). Ia belum punya gerai atau toko.
Sejal beberapa pecan terkahir Fadhil memang tampak lebih sibuk dari biasanya, karena harus melayani pesanan yang makin banyak.
Ia juga mendapat pesanan dari Malaysia dan beberapa kota lainnya di dalam negeri.
Jakarta memang sedang demam “meukeutoep”. Banyak kalangan, para pengusaha, politisi, mahasiswa, aparatur sipil negara (ASN) ramai-ramai mengenakan kopiah khas dengan warna cemerlang itu.(*)
• Bejat, Ayah Cekoki Miras Anak Kandung Lalu Mencabulinya, Korban Kini Kabur dan Lapor Polisi
• Amin-Zainal Programkan Semua Warga Banda Aceh Tinggal di Rumah Layak Huni
• Rekam Jejak Virus Corona di Indonesia, dalam 5 Bulan Tembus 100.000 Kasus