Museum Warisan Manusia, yang dimiliki oleh Majdoua Al-Ghamdi, menceritakan kisah para pemimpin Kerajaan.
Museum ini meliputi peralatan rumah tangga yang digunakan di Mekkah sebelum listrik diperkenalkan, bagian tentang suku-suku Saudi.
Menampilkan peran penduduk kota dalam melayani para jamaah haji dan sejarah Madrasah kuno Al-Sawlatiyah, salah satu sekolah tertua di Arab.
Al-Ghamdi mengatakan museum termasuk koin Bizantium dan Romawi dari semua jenis, emas dan berbagai logam, termasuk dinar Islam, perak, dan emas yang digunakan selama era Umayyah.
Di samping itu juga adsasenjata seperti meriam, pisau, belati, pedang dan senjata.
Al-Ghamdi menunjukkan pameran museum pribadi mencerminkan preferensi pengunjung.
"Ini membuat kami lebih selaras dengan selera mereka, dan kami berusaha mensimulasikan visi budaya pengunjung dan merangsang semangat kreatif mereka," kata Al-Ghamdi.
Sami Kurdi, pemilik museum pribadi lainnya, mengatakan menghabiskan 40 tahun mengumpulkan benda-benda logam dan kisah perjuangan leluhur Mekkah dan peradaban besar mereka.
Museum Al-Kurdi menampung lebih dari 100.000 artefak, beberapa di antaranya berusia 200 tahun.
Ada pajangan cetakan lama Al-Qur'an, manuskrip, buku, koin, dan uang kertas dari 140 negara, peralatan rumah tangga, artefak kayu kuno, perangko, gambar, peta, koran, dan majalah.
Museum ini juga berisi berbagai paviliun yang menampilkan pakaian, peralatan, kerajinan, perangkat komunikasi dan peralatan audiovisual.
Di samping juga ada sejumlah model lama dari besi klasik dan mobil kayu dari berbagai bentuk.
Ada juga area yang menampilkan senjata termasuk senapan, pistol, pedang, belati, janbiya, tombak, bubuk mesiu, pakaian ksatria, dan sabuk amunisi.
Kurdi mengatakan memulai proyek museum warisannya dengan mengumpulkan prangko dari kantor pos, Masyarakat Filateli dan Numismatik, dan mengambilnya dari surat.
Kemudian berkembang menjadi mengumpulkan koin-koin tua dan kertas berisi catatan penting.(*)