Ratina Ahmad, ibu dari Syakban, kepada Serambi, Senin (17/8/2020), mengungkapkan, pada hari ketiga Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah atau Minggu (2/8/2020), dirinya mendapat telepon dari PT di Jakarta yang mengabari anaknya meninggal dunia dan ia diminta untuk menjempu jenazahnya. Sambil berkoordinasi dengan anggota keluarganya, menurut Ratina, dirinya mendapat kabar bahwa Musnan juga sudah meninggal dunia.
Ratina menceritakan, anaknya bersama Musnan berangkat secara resmi bekerja di kapal ikan. Namun, ia tidak tahu kapal ikan tersebut milik perusahaan apa dan dari mana. “Saya terakhir komunikasi dengan Syakban pada Agustus tahun lalu, saat ini mengikuti training di Jakarta. Setelah itu, tidak pernah lagi,” ungkap Ratina.
Penjelasan yang sama juga disampaikan keluarga Musnan. Bahkan, kedua keluarga tersebut pernah menerima kiriman uang Rp 4 juta dari anaknya. “Pernah dikirim saat bulan puasa ke rekening Rp 4 juta. Setelah itu tidak ada komunikasi lagi,” timpal Ratina.
Kemudian diperoleh informasi bahwa Syakban meninggal dunia pada 28 Juli 2020, dan Musnan diperkirakan meninggal pada 3 Agustus 2020. Keluarga mereka kemudian berkoordinasi dengan perangkat desa dan meminta bantuan Buniyamin untuk melakukan berbagai cara agar jenazah Syakban dan Musnan bisa dibawa pulang ke rumah.
Buniyamin yang juga masih punya hubungan saudara dengan keluarga Syakban dan Musnan, kemarin, mengatakan, ia mengurus proses pemulangan jenazah mulai dari Batam, Medan, sampai dibawa pulang ke Bireuen. “Sejak berangkat dari Bireuen ke Batam sampai ke Medan, saya sudah 13 hari mengurus pemulangan jenazah Syakban dan Musnan,” ujarnya.
Buniyamin mengungkapkan, berdasarkan hasil visum di Polda Kepulauan Riau, Syakban dan Musnan dinyatakan meninggal karena sakit. Informasi yang diperolehnya, Syakban lebih dulu meninggal dan sempat dirawat oleh Musnan. Beberapa hari kemudian, Musnan juga sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Buniyamin menambahkan, menurut informasi yang diterimanya penyakit yang dialami keduanya sama yaitu sakit lambung, muntah, lemah, dan bila makan tidak terasa sama sekali. Syakban dan Musnan saat sakit tidak sanggup jalan. Syakban merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Zulkifli (almarhum) dan Ratina Ahmad, sedangkan Musnan adalah anak keenam dari enam bersaudara pasangan Jailani Sulaiman dan Kasmiati. (yus)