Update Corona di Subulussalam

Wali Kota Affan Bintang Resmikan Ruang Pinere RSUD Subulussalam

Penulis: Khalidin
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE, didampingi unsur forkopimda, Senin (24/8/2020), foto bersama seusai meresmikan fasilitas karantina bagi orang yang positif covid-19 tanpa gejala di Puskesmas Jontor, Kecamatan Penanggalan, Subulussalam, Senin (24/8/2020).

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang, SE, Senin (24/8/2020) meresmikan pengoperasian Ruang Pinere (Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam

Nantinya, ruang ini akan dijadikan sebagai tempat isolasi bagi pasien Corona Virus Diseas (Covid-19)

Direktur RSUD Kota Subulussalam dr Dewi Sartika Pinem kepada Serambinews.com mengatakan penambahan ruang isolasi ini merupakan bentuk antisipasi terhadap peningkatan jumlah pasien Covid-19 di daerah itu.

Ruang Pinere 2 ini berkapasitas lima tempat tidur. Sementara ruang isolasi sebelumnya telah disiapkan dengan kapasitas 8 tempat tidur.

Total ruang isolasi di RSUD Kota Subulussalam kini mampu menampung 13 tempat tidur pasien.

Ustaz Masrul Aidi Soal Stiker BBM Bersubsidi, “Mencomooh Harga Diri”

Ruang Pinere ini dipisah antara antara pasien TB paru dengan diagnosa Covid-19.

“Karena walau sama-sama menular tapi covid-19 lebih bahaya sehingga ruangnya dipisah dengan TB paru,” terang dr Dewi

Dr Dewi mengaku sejauh ini tidak ada pasien covid-19 ataupun PDP yang dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Subulussalam.

Dia berharap agar ruang tersebut sama sekali tidak lagi pernah merawat pasien alias tanpa ada kasus covid-19 di sana.

Pantauan Serambinews.com, dalam mencegah penyebaran Covid-19, Pemerintah Kota Subulussalam telah menerbitkan berbagai kebijakan.

Selain itu sederet kegiatan dilakukan dalam rangka penanganan penyebaran covid-19 di Kota Sada Kata tersebut.

Pemerintah Kota Subulussalam terus memaksimalkan atisipasi penularan virus korona (covid-19) di daerah tersebut.

Kunjungan Kerja ke Kodim Aceh Timur, Ini Pesan Danrem 011/Lilawangsa 

Salah upaya dengan menyediakan Thermal Scanner di Posko Pemeriksaan perbatasan Aceh-Sumatera Utara.

Pemasangan Thermal Scanner atau pemindai suhu tubuh tersebut berlokasi di pos pemeriksaan yang berada di Jembatan Timbang Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan.

Pantauan Serambinews.com Thermal scanner dipasang tepat di tengah antara jalur keluar masuk kendaraan dari Aceh-Medan atau sebaliknya.

Fasilitas tersebut terdiri dari kamera dan alat khusus yang dapat mendeteksi suhu tubuh pengunjung hanya dengan melintas.

Bahkan, pengunjung juga dapat melihat langsung suhu tubuhnya di layar monitor yang tersedia di lokasi.

Layar monitor itu menampilkan gambar siapapun yang terekam kamera thermal scanner berikut suhu tubuhnya.

Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Subulussalam, Sahidin Berampu SH kepada wartawan mengatakan dengan pemasangan Thermal Scanner ini untuk memudahkan proses pemeriksaan suhu tubuh pelaku perjalanan.

Jadi Persinggahan Burung Migran, Dyah Erti Idawati Dukung Program Restorasi Mangrove di Timur Aceh

Selama ini proses pemeriksaan suhu dengan menggunakan thermometer kecil sehingga membuat penumpukan pengendara di sana.

“Dengan alat ini maka proses pemeriksaan bisa dilakukan dengan cepat dan efesien. Setiap orang dari Sumut masuk ke Subulussalam secara otomatis discreening,” terang Sahidin

Sahidin menambahkan kalau ada yang terdeteksi suhunya tinggi, langsung ditempatkan di bilik tenda yang telah disediakan di sana untuk diobservaso.

Sementara Walkot Affan Bintang mengatakan sejumlah fasilitas penanganan covid-19 disiapkan dalam rangka menghadapi New Normal.

Seperti halnya Thermal Scanner  yang dinilai sangay membantu petugas yang melakukan screening di pintu masuk dari Sumut menuju wilayah Barat Selatan Aceh.

Selain itu Pemko Subulussalam juga menyiapkan fasilitas karantina bagi orang yang positif covid-19 tanpa gejala.

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada 28-29 Agustus 2020, Ini Bacaan Niat dan Hikmahnya

Lokasi karantina tersebut berada di komplek Puskesmas Jontor, Kecamatan Penanggalan dengan daya tamping sekitar 75 orang.

Wali Kota Subulussalam, Affan Bintang kepada wartawan mengatakan jika karantina tersebut disiapkan untuk mengantisipasi adanya lonjakan jumlah warga yang terpapar covid-19.

Namun fasilitas isolasi ini untuk warga yang terpapar covid-19 berdasarkan hasil swab namun tanpa gejala atau disebut Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Ini fasilitas khusus mereka yang positifi covid-19 berdasarkan hasil swab namun tanpa gejala atau OTG,” terang Walkot Affan Bintang

BLT untuk Pekerja Swasta Ditunda hingga Akhir Agustus, Cek Namamu Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, Munawaroh mengatakan daya tamping fasilitas karantina mencapai 75 orang. Selain ruang di dalam puskesmas ada beberapa rumah singggah di sana juga dipakai.

Sejauh ini ada enam warga positif covid-19 yang tanpa gejala dikarantina di sana. Lima dari mereka merupakan tenaga kesehatan atau para medis.

“Ini karantina untuk OTG, karena jika bergejala maka dirawat di ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah” ujar Munawaroh

Hadir dalam peresmian Wakil Wali Kota Subulussalam Drs Salmaza MAP dan Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono serta  perwakilan TNI.

Selain itu tampak pula Kajari  Mhd Alinafiah Saragih, SH, Kadis Kesehatan Munawaroh, Kadishub Sahidin Berampu SH serta para pejabat lainnya. (*)

Jangan Biarkan Petani Jagung di Bireuen Tinggalkan Lahan, Ini Harapan Petani

Berita Terkini