SERAMBINEWS.COM - Backpeaker menjadi salah satu cara menikmati liburan oleh sebagian orang dan cara liburan demikian disukai karena melibatkan kegigihan penuh untuk bertahan hidup dengan finansial terbatas.
Seperti seorang pria ini, dikabarkan dirinya hanya membawa uang sebanyak Rp 21 ribu dengan beberapa perlengkapan di dalam tas yang cukup bagi dirinya sebagai seorang fotografer.
Melansir dari Harian Metro, Kamis (17/9/2020), pria bernama Keow Wee Loong berjalan sendirian dari rumahnya di kawasan Taman Desa, Malaysia sejak 7 September 2020 lalu.
Pria berusia 32 tahun ini tidak menetapkan tujuan ia pergi, kakinya hanya melangkah sesuai keinginan dan jalan membawanya.
Terakhir ia dikabarkan berada di Penang, berjalan dari Kuala Lumpur, bahkan dirinya berencana untuk menuju Kelantan.
Keow menjelaskan aksinya berjalan kaki dengan cara backpeaker demikian adalah spontan, ia juga menuturkan belum pernah berjalan kaki sejauh itu sebelumnya.
Ia sempat menyebut, karena ada masalah dengan pacarnya, niatnya semakin mantap untuk berjalan kaki secara backpeaker.
"Saya tidak merencanakan atau mempersiapkan untuk berjalan sendirian sejauh ini, keinginan itu tiba-tiba setelah saja setelah bangun hari itu.
“Saya hanya berjalan sesuai insting dan mulai jam 8 pagi dari rumah lalu lewat Jalan Duta Kiara, Mont Kiara lalu masuk jalan raya,” katanya.
• Viral Wahana Ekstrem di Atas Patung Raksasa Berciuman, Berputar di Ketinggian Lebih 1.000 Meter
• Multifaedah BRIS: Mudah, Berkah, Amanah
• Deretan Fakta Menarik Ade Londok, Viral Setelah Promosi Odading Mang Oleh, Kini Hidupnya Berubah
Keow juga seorang penderita bipolar (perubahan suasana hati mulai dari depresi hingga bahagia berlebihan secara mendadak).
Keow mengatakan selama dalam perjalanan, ia sering ditahan oleh mobil patroli kepolisian, diinterogasi karena berjalan sendirian.
Namun, karena tidak mengenakan masker, dirinya tidak dimasukkan ke dalam mobil petugas.
Ia juga sering menerima ajakan untuk naik mobil dari pengguna jalan lain, namun karena tidak ingin menganggu orang lain, ia menolak dengan halus tawaran pengguna jalan.
“Selama perjalanan, banyak yang menawarkan bantuan kepada saya dan bahkan ada individu laki-laki yang benar-benar ingin memberi uang meski saya enggan menerimanya.
"Itu bukti bahwa warga Malaysia sangat peduli, tapi saya tidak mau membebani siapa pun, karena saya lakukan dengan sukarela tanpa ada paksaan," ujarnya.