Juara OSN

Kerjakan Soal Sambil Sarapan di Warung, Murid SD di Singkil Raih Emas Olimpiade Sains Nasional

Penulis: Dede Rosadi
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Helga Firza Narendra pelajar kelas V SD Negeri 1 Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, peraih medali emas olimpiade sains yang diselenggarakan Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) Kategori Sekolah Dasar Tahun 2020 Tingkat Nasional secara online.

Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kabupaten Aceh Singkil, masih menyandang status sebagai daerah tertinggal terdepan dan terluar (3T). 

Namun bukan penghalang bagi anak-anak Aceh Singkil, berprestasi di tingkat Provinsi Aceh hingga Nasional.

Bahkan prestasi di bidang akademik anak-anak Aceh Singkil, mampu mengalahkan daerah lain di Aceh yang lebih maju.

Ini dibuktikan oleh Muhammad Helga Firza Narendra pelajar kelas V Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil.

Putra pertama pasangan Eko Fanji Sentoso dan Nofia Tricahyani, itu raih medali emas olimpiade sains yang diselenggarakan Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) Kategori Sekolah Dasar Tahun 2020 Tingkat Nasional secara online.

Seluruh Indonesia ada enam sekolah yang meraih mendali emas. 

Dari enam sekolah tersebut, satu diantaranya SD Negeri 1 Rimo, yang diwakili Muhammad Helga Firza Narendra. 

Helga panggilan akrabnya saat ditemui di rumahnya di Lorong IV Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Minggu (4/10/2020) menyatakan, mata pelajaran yang diikutinya dalam olimpiade sains adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). 

Ada kisah unik ketika pelaksanaan ujian secara online pada 27 September lalu. Listrik di tempat tinggal Helga mengalami pemadaman.

Tak ingin gagal, bersama orang tuanya Helga pergi ke Gunung Meriah. Tujuannya rumah makan yang sepi agar bisa konsentrasi ujian sambil sarapan.

Di rumah makan itulah Helga menjawab soal-soal Olimpiade Sains Nasional yang diselenggarakan POSI, sambil sarapan pagi. 

"Listrik mati saat itu. Khawatir sinyal internet Hp terganggu, makanya ujiannya dilakukan di Rimo, sekalian sarapan pagi," kata Eko Fanji Sentoso ayah Helga.

Tiga Nelayan Aceh yang Dipulangkan dari India akan Jalani Pemeriksaan Covid-19 di Jakarta

Iran Serukan Komunitas Dunia Agar Memaksa Israel Hancurkan Nuklirnya

Armenia Kini Menanggung Kerugian Akibat Sikap Agresifnya terhadap Azerbaijan

Lalu apa rahasianya sehingga Helga mampu bersaing dengan siswa SD lain seluruh Indonesia?

Juara Kompetisi Sains Nasional (KSN) tingkat Kabupaten Aceh Singkil, itu ternyata tidak lagi menonton televisi. 

Halaman
12

Berita Terkini