"Ikan itu belum kami kuburkan, kami berencana membalsemnya," kata Kasonde kepada BBC.
Semasa hidupnya, keberadaan ikan itu diyakini oleh sebagian mahasiswa akan membawa keberuntungan.
Karenanya, dulu sejumlah mahasiswa memberi semacam penghormatan kepadanya sebelum mengikuti ujian.
Adapun mahasiswa lainnya melihat kehadiran ikan tersebut sebagai pereda stress, kata wartawan BBC Zambia, Kennedy Gondwe.
Presiden Zambia, Edgard Lungu, yang ikut berduka atas kematian ikan itu, mengutip pernyataan Mahatma Gandhi, menyatakan di akun Facebooknya bahwa "kebesaran suatu bangsa dan kemajuan moralnya dapat dinilai dari cara memperlakukan hewan".
"Kami semua akan merindukanmu," katanya.
Pemimpin oposisi Zambia, Hakainde Hichilema, pun berujar, "Kami ikut beduka bersama komunitas mahasiswa CBU, sejak dulu dan sekarang, atas kematian hewan peliharaan ikonik mereka, Mafishi.
" Dalam komentar lain di Twitter, @MoffatSamora mengatakan, "Semoga dia beristirahat dengan tenang. Kami telah mengirim pengacara dan akuntan terbaik untuk datang dan membantu keluarga dalam persiapan surat wasiatnya."
• Viral Peramal Ajak Gubernur Jabar Jumpai Presiden RI 2098, Ridwan Kamil: Mohon Segera Menghadap RSJ
• Nasib Buruk Valentino Rossi di MotoGP 2020, 3 Kali Balapan dan 3 Kali Terjatuh
• Dai Kecamatan Ikut Ajari Anak-anak di Masjid
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nenek Temukan Ikan Mati Raksasa, Dijual Laku Rp 65 Juta dan Kaya Mendadak",