Berita Bireuen

Stok Darah Golongan A di RSUD Bireuen Kosong

Penulis: Yusmandin Idris
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas UTD RSUD Bireuen, Senin (19/10/2020) sedang memeriksa tekanan darah seorang warga yang akan melakukan donor darah kerjasama UTD RSUD Bireuen bersama Forsi Asokaya dan FKBM Medan.

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Persediaan atau stok darah golongan A di RSUD Bireuen kosong sejak seminggu terakhir, sedangkan golongan darah lainnya juga menipis, sedangkan kebutuhan setiap hari mencapai puluhan kantong, apalagi ada pasien tetap yang mengalami anemia butuh darah rutin.

Kekurangan persediaan darah disampaikan Kepala UTD RSUD Bireuen, Wardati SKM MKM kepada Serambinews.com, Senin (19/10/2020) di sela-sela kegiatan donor darah di alun-alun Bireuen kerjasama dengan Forum Komunikasi (Forsi) Asokaya Bireuen. 

Wardati mengatakan, sejak seminggu terakhir persediaan darah golongan A tidak ada sama sekali, ketika ada pasien yang membutuhkan, UTD Bireuen meminta pihak keluarga untuk mencari keluarganya yang golongan darah A atau golongan darah lainnya.

Menipis persediaan darah selain kegiatan donor terbatas, banyak warga yang enggan datang ke RSUD Bireuen melakukan donor darah karena dampak covid-19.

“Selama ini banyak orang yang enggan datang ke rumah sakit karena virus covid-19, selain itu aktivitas donor tetap dilakukan namun hasil diperoleh sedikit,” ujarnya.

Dalam kegiatan donor darah bersama Forsi Asokaya dari pagi hingga siang mendapatkan 120 kantong darah.

Koordinator kegiatan Forsi Asokaya, M Yani kepada Serambinews.com mengatakan, Forsi Asokaya bersama Forum Kerukunan Masyarakat Kabupaten Bireuen (FKMB) di Medan menggelar aksi donor darah memperingati hari jadi Bireuen ke 21.

Kegiatan bakti sosial donor darah yang dilakukan pihaknya merupakan kegiatan program rutin Asokaya  yang dilaksanakan setiap triwulan.

Peserta donor darah hari ini terdiri dari pengurus dan anggota Asokaya dan FKMB Medan, unsur dari TNI/Polri, PNS, Ormas, komunitas dan masyarakat umum di sekitaran kota Bireuen, ujar A Yani.(*)

Baca juga: Sejarah Berdarah Pemberontakan ETA di Spanyol dan Prancis: 853 Pembunuhan Dalam 60 Tahun Kekerasan

Baca juga: Kawanan Harimau Berkeliaran di Kebun, Warga Tongra Diminta Waspada

Baca juga: Sosok Terpidana Mati Cai Changpan di Mata Warga, Ternyata Seorang Pebisnis dengan 4 Nama

Baca juga: Rela Dimadu 20 Tahun, Istri Pertama Nurdin Rudythia Malah Dituding Kuras Hasil Kerja Nita Thalia

Baca juga: VIDEO VIRAL Pelajar Nikahi 2 Wanita Sekaligus, Ibunya Sempat Pingsan

Baca juga: VIDEO BERITA POPULER - Jokowi Cabut Status Irwandi, Hingga Kisah Rangga Bisa Baca Alquran

Berita Terkini