SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Pemimpin wilayah Chechnya yang mayoritas Muslim di Rusia, Selasa (27/102/20) mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron menginspirasi teroris.
Dia beralasan, Macron membenarkan kartun Nabi Muhammad dilindungi oleh hak kebebasan berbicara.
Ramzan Kadyrov, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, membuat komentar itu, lansir AP, Selasa (27/10/2020).
Setelah Prancis memperingatkan warganya yang tinggal atau bepergian di beberapa negara mayoritas Muslim untuk mengambil tindakan pengamanan ekstra karena kemarahan atas kartun tersebut.
Perselisihan itu berakar pada serangan pisau di luar sebuah sekolah Prancis pada 16 Oktober 2020.
Baca juga: Prancis Mulai Khawatirkan Warganya di Negara Muslim, Minta Pengamanan Ekstra
Dia mana seorang pria asal Chechnya memenggal kepala Samuel Paty, seorang guru sejarah yang telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara.
Karikatur, pertama kali diterbitkan oleh majalah satir yang kantornya di Paris diserang oleh pria bersenjata yang menewaskan 12 orang pada tahun 2015, dianggap menghujat oleh banyak Muslim.
Kadyrov, mantan pemberontak yang mendukung kampanye militer Kremlin yang menumpas pemberontakan Islam di Chechnya dan wilayah Rusia terdekat, telah mengecilkan fakta.
Bahwa penyerang Paty lahir di Chechnya, dengan mengatakan ia dibesarkan di Prancis.
Baca juga: Warga Bangladesh Protes Prancis, Mendukung Kartun Nabi Muhammad Dengan Alasan Kebebasan Berbicara
Dalam sebuah posting Instagram pada Selasa (27/102020), Kadyrov mengatakan Macron salah mengkarakterisasi tampilan kartun seperti kebebasan berbicara.
"Anda memaksa orang ke dalam terorisme, mendorong orang ke arahnya, tidak memberikan mereka pilihan apa pun," katanya.
Dia mengatakan hal itu dapat menciptakan kondisi tumbuhnya ekstremisme di kepala anak muda.
Baca juga: VIDEO - Peringati Hari Kelahiran Nabi Muhammad, Presiden Turki Erdogan Serukan Boikot Produk Prancis
"Anda dapat dengan berani menyebut diri Anda pemimpin dan inspirasi terorisme di negara Anda," tulis Kadyrov.
Macron, yang memuji Paty sebagai pahlawan yang pendiam, telah berjanji untuk melawan separatisme Islam.(*)