Internasional

Prancis Mulai Khawatirkan Warganya di Negara Muslim, Minta Pengamanan Ekstra

Pemerintah Prancis, Selasa (27/10/2020) memperingatkan warganya yang tinggal atau bepergian ke luar negeri untuk selalu waspada.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Arif ALI
Demonstran berdiri di samping patung Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dibakar selama protes menyusul komentar Macron atas karikatur Nabi Muhammad, di Lahore, Pakistan, Selasa (27/10/2020.) 

SERAMBINEWS.COM, PARIS - Pemerintah Prancis, Selasa (27/10/2020) memperingatkan warganya yang tinggal atau bepergian ke luar negeri untuk selalu waspada.

Khususnya di beberapa negara mayoritas Muslim dan meminta pemerintah setempat mengambil tindakan pengamanan ekstra saat kemarahan melonjak atas kartun Nabi Muhammad.

Seperti Arab Saudi langsung mengutuk kartun tersebut tetapi menahan seruan dari negara-negara Muslim lainnya untuk memboikot produk Prancis atau tindakan lainnya, lansir Reuters, Selasa (27/10/2020).

Perselisihan itu berakar pada serangan pisau di luar sekolah Prancis pada 16 Oktober 2020.

Seorang pria asal Chechnya memenggal kepala Samuel Paty, seorang guru sejarah yang telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran kewarganegaraan tentang kebebasan berbicara.

Karikatur tersebut dianggap menghujat oleh umat Islam.

Kementerian Luar Negeri Prancis pada Selasa (27/10/2020) mengeluarkan nasihat keselamatan untuk warga negaranya di Indonesia, Bangladesh, Irak dan Mauritania, menasihati mereka untuk berhati-hati.

Mereka harus menjauh dari aksi protes apapun atas kartun tersebut dan menghindari pertemuan publik.

Baca juga: Warga Bangladesh Protes Prancis, Mendukung Kartun Nabi Muhammad Dengan Alasan Kebebasan Berbicara

"Dianjurkan untuk melakukan kewaspadaan, terutama saat bepergian, dan di tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan atau komunitas ekspatriat," katanya.

Kedutaan Prancis di Turki mengeluarkan nasehat serupa kepada warganya di sana.

Presiden Turki Tayyip Erdogan telah menjadi salah satu kritikus paling keras terhadap pemerintah Prancis, yang memimpin seruan untuk memboikot barang-barang Prancis.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin pada Selasa (27/10/2020) membalas bahwa Turki dan Pakistan, tidak boleh ikut campur dalam urusan dalam negeri Prancis.

Paris telah menarik duta besarnya di Ankara, dan parlemen Pakistan mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah untuk menarik utusannya dari Paris.

Gambar karikatur Nabi Muhammad pertama kali diterbitkan tahun lalu oleh majalah satir Prancis, yang kantor editorialnya diserang pada tahun 2015 oleh orang-orang bersenjata yang menewaskan 12 orang.

Baca juga: Prancis Sebut Seruan Boikot Produknya, Pekerjaan Minoritas Radikal

Sejak pemenggalan kepala guru Paty bulan ini, kartun tersebut telah ditampilkan di Prancis sebagai bentuk solidaritas, membuat marah sebagian Muslim.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved